Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
KALANGAN teosofi seperti Ibnu 'Arabi lebih memperÂkaya kita lagi tentang konÂsep Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagai filosof sekaliÂgus sebagai sufi terkemuka, ia berusaha mengelaboÂrasi dua kutub yang berbeÂda, yakni konsep para sufi dan mutakallimin, tentang konsep Ketuhanan Yang Maha Esa. Ia memÂperkenalkan konsep dualitas Ilahi (the duality of God). Ibarat selembar kertas yang sebelah sisÂinya berisi catatan dan sisi sebelahnya kosong. Sebelah sisi yang kosong itulah disebut dengan rahasia dari segala rahasia (sir al-asrar/secred of the secred) yang oleh kalangan sufi sering diistilahkan dengan Ahadiyah (The One and Only), sedangkan sisi sebelahnya yang berisi tulisan disebut dengan Wahidiyah (The OneÂness). Ibarat sebuah mata uang, kedua sisinya berbeda tetapi tetap satu.
Penyatuan antara keduanya justru itulah yang hakekat tauhid. Dengan menyatakan kesÂerupaan (tasyabih/similarity) untuk-Nya maka sesungguhnya kita menyatakan keesaan-Nya. Sebaliknya dengan menyatakan perbedaan (tanzih/distinctiveness) maka kita mengingÂkari keesaan-Nya dan itu musyrik. Kebalikan pendapat mutakallimin, menyerupakan Tuhan dengan makhluknya adalah musyrik.
Yang pasti ialah tidak ada yang mengenal lebih jelas siapa Tuhan selain diri-Nya. Kita mengenal seolah dua pengertian Tuhan, yaitu Tuhan hakiki dan Tuhan dalam konsep manuÂsia. Tuhan hakiki kita tidak bisa mendefinisikanÂnya. Tuhan yang kita bicarakan sekarang Tuhan dalam konsep manusia. Realitas Tuhan jauh di atas realitas manusia. Zat Yang Maha Mutlak tidak bisa ditampung oleh zat yang relatif. BuÂkan Tuhan kikir tidak mau memperkenalkan diÂri-Nya kepada kita tetapi seperti kata JalaludÂdin Rumi: "Apalah arti sebuah cangkir untuk menampung samudra". Memori kita terlalu kecil untuk meng-attach Zat Yang Maha Besar. Kita tidak mungkin mengenal Tuhan dalam diri-Nya sendiri, tetapi hanya sejauh Tuhan mengungÂkapkan diri-Nya melalui alam raya, yang dikaÂtaka-Nya sebagai ayat yang harus dibaca bagi mereka yang ingin mengenali diri-Nya.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33