Berita

Novel Baswedan/RMOL

Hukum

Dahnil: Novel Pesimis Kasusnya Bisa Terungkap

SABTU, 05 AGUSTUS 2017 | 11:53 WIB | LAPORAN:

. Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan pesimis atas pengungkapan kasus penyiraman air keras di wajahnya.

Demikian disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak saat diskusi bertajuk 'Cerita Novel, KPK dan Pansus DPR' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8). Beberapa hari lalu Dahnil bertemu dengan Novel di Singapura, tempatnya dirawat.

Jelas Dahnil, menurut Novel yang juga mantan polisi, kasusnya sebenarnya bisa diselesaikan dalam waktu dua minggu. Alasannya, sebelum penyerangan itu terjadi, intelijen dari Polda Metro Jaya ternyata sudah mengendus. Polda kata dia sudah mengantongi data intelijen.


"Polda Metro Jaya waktu itu melalui Pak Iriawan itu sudah menyampaikan bahwasanya ada potensi penyerangan Novel, ada data intelijen Polda pada saat itu ada upaya penyerangan terhadap Novel," ujar Dahnil.

Oleh sebab itu, lanjut dia, Polda kemudian mengirim pengamanan di lingkungan Novel. Nah, ketika tim pengamanan Polda ini sudah bekerja di sekitar kediaman Novel itu, berselang beberapa waktu, ada tim lain yang kemudian disampaikan oleh pihak Polda bahwa mereka juga tidak tahu ini tim dari mana, menggantikan tim lama. Tim dari Polda pun ditarik.

"Artinya sejak awal Polda sudah melakukan komunikasi dengan Novel terkait dengan hal ini," imbuhnya.

Kata Dahnil, Novel menduga peristiwa penyerangan terhadap dirinya berkaitan erat dengan kasus korupsi yang sedang ditanganinya. Bukan tanpa alasan, kepada Dahnil, Novel mengungkapkan bahwa seminggu sebelum dia diserang, telah terjadi juga penyerangan dan perampokan terhadap penyidik KPK lainnya.

"Ada upaya misalnya ingin merampok barang bukti dan sebagainya. Nah upaya-upaya itu dilakukan dan itu yang kemudian menjadi konsen Novel untuk mencari siapa pelakunya. Nah baru seminggu kemudian penyerangan terhadap Novel terjadi. Dari dua peristiwa yang terjadi sebelum peristiwa Novel itu, Novel punya keyakinan bahwasanya oh ini berarti polisi sudah tahu kira-kira siapa pelakunya dan mudah ditangkap," jelasnya.

Tapi, lanjut Dahnil, setelah minggu ketiga penyerangan terhadap Novel sampai hari ini tepat 116 hari kasus ini belum juga ada perkembangan, Novel pun mengaku sangat pesimis. Ada beberapa keganjilan yang dilihat Novel.

"Keganjilan pertama terkait dengan waktu yang lama sudah terjadi. Jangan lupa Novel ini penyidik KPK yang dulu berasal dari polisi. Jadi tahu persis prosedural, cara kerja dan sebagainya. Nah keganjilan-keganjilan ini pertama dengan waktu, sketsa, proses macam-macam, itu muncul akhirnya pesimis. Wah ini nggak mungkin diselesaikan," ujar Dahnil menirukan perkataan Novel Baswedan.

Novel menjadi lebih pesimis lagi setelah mendengar informasi dari internal Polri bahwa ada jenderal polisi aktif yang terlibat. "Saya pikir itu salah satu saja yang muncul. Kalau kita perhatikan kasus-kasus selama ini banyak yang melibatkan internal kepolisian tidak diungkap dan tidak diselesaikan dengan tuntas," tukas Dahnil. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya