Berita

Nasaruddin Umar/Net

Pancasila & Nasionalisme Indonesia (1)

Background Indonesia (1)

KAMIS, 27 JULI 2017 | 08:27 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

UNTUK memahami hakekat Pancasila dan Nasional­isme Indonesia, diperlukan pemahaman mendalam ten­tang background Indonesia itu sendiri. Sebelum nama Indonesia dikenal, kawasan ini lebih sering disebut den­gan Kepulauan Nusantara, Negeri Serumpun, Asia Bagian Tenggara, dan sejumlah nama lainnya. Apapun namanya, kawasan Nusantara ini su­dah memiliki unsur kesamaan dan tentu saja dengan unsur keunikan dan perbedaan mas­ing-masing etnik dan pulau.

Pengenalan wawasan prasejarah Indonesia saat ini semakin kompleks dengan ditemukan­nya bukti-bukti prasejarah masa lampau yang ditemukan oleh para antropolog. Temuan ar­tefak yang berumur sangat tua menunjukkan wilayah sekitar Kepulauan Nusantara sudah memiliki sejarah panjang. Mulai pada zaman prasejarah yang biasa disebut manusia purba, tanah air Indonesia sudah dihuni manusia den­gan karakternya yang khas. Fosil-fosil manusia purba yang banyak ditemukan di kawasan Nu­santara seperti di Pulau Jawa, Sumatera, Su­lawesi, dan Papua. Di antara fosil-fosil itu bah­kan ada yang berumur jutaan tahun.

Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu zaman ke­tika manusia belum mengenal tulisan. Ditemu­kannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak. Fosil adalah sisa-sisa organisme (manusia, hewan, dan tumbuhan) yang telah membatu yang tertimbun di dalam tanah da­lam waktu yang sangat lama. Sedangkan artefak adalah peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan/hasil budaya yang terbuat dari batu, tulang, kayu dan logam. Cara hidup mer­eka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung pada alam.


Jejak peradaban Nusantara yang dianggap tidak kalah tuanya dengan benua atau daratan lain juga sudah pernah diungkap oleh beberapa antropolog dan sejarawan dari dalam maupun luar negeri. Denys Lombard, seorang ahli sejarah Indonesia dari Paris University, satu di antara il­muan merekomendasikan perlunya mengkaji mis­teri prasejarah Indonesia. Ketika penulis mengikuti satu semester mata kuliahnya di Paris, ia pernah mengatakan akan ada kejutan jika dikaji misteri prasejarah Indonesia. Bukti-bukti arkeologis dan antropologis menunjukkan adanya aktivitas ma­nusia prasejarah di kawasan ini. Ditemukannya beberapa fosil manusia purba, seperti Megan­thropus Paleojavanicus (Sangiran), Pithecanthro­pus Robustus (Trinil), Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus), Pithecanthropus Dubius (Jetis), Pithecanthropus Mojokertensis (Perning), Homo Javanensis (Sambung Macan), Homo Soloensis (Ngandong), Homo Sapiens Archaic. Homo Sapi­ens Neandertahlman Asia, Homo Sapiens Wajak­ensis (Tulungagung), dan Homo Modernman.

Kreativitas manusia purba Indonesia terekam sudah mengalami perubahan besar-besaran, bahkan ada ilmuan mengistilahkannya den­gan istilah Revolusi Neolithik yaitu perubahan dari mengumpulkan makanan menjadi meng­hasilkan makanan dan dari kehidupan berpin­dah-pindah menjadi menetap. Mata pencaha­rian mereka ialah mengandalkan otot dengan memburu binatang di hutan atau ikan di danau atau di laut. Hewan buruan mereka yang pal­ing popular antara lain kerbau, banteng, kuda nil, badak, rusa, monyet, dll. Mereka hidup den­gan cara berpindah-pindah, mengikuti suasana alam. Tantangan hidup mereka sangat besar. Bahkan mereka dibayangkan bergelut bertar­ung dengan alamnya yang tidak selamanya bersahabat. Tantangan mereka ialah lautan yang mengepung daratan, sementara mereka belum mengenal pengalaman penting ini men­gelola alam secara profesional. ***

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya