Berita

Hukum

Polisi Jangan Cepat Puas Gagalkan Sabu 1 Ton

Tanda Kartel Narkoba Masih Ganas
KAMIS, 13 JULI 2017 | 15:52 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Keberhasilan Polri menggagalkan penyelundupan 1 ton narkoba jenis sabu dari China menunjukkan bahwa polisi masih punya tugas amat berat memerangi kartel-kartel narkoba.

Salah satu cara yang efektif adalah Polri melibatkan seluruh masyarakat berperang melawan narkoba sampai ke akar rumputnya. Demikian disampaikan Sekretaris Fraksi Demokrat di DPR RI, Didik Mukrianto.

Menurut dia, operasi di kawasan Anyer, Banten, tersebut adalah pencapaian yang luar biasa dari kepolisian, khususnya Badan Narkotika Nasional (BNN).


"Pencapaian besar, menangkap pelaku dan menyita 1 ton sabu-sabu. Ini terbesar dalam sejarah penindakan narkoba di Indonesia. Saya sangat mengapresiasi, " ujar Didik, melalui keterangan tertulisnya.

Didik juga menyebut temuan ini adalah kado bagi aparat penegak hukum dalam peringatan puncak Hari Anti Narkotika Internasional.

"Saya tidak dapat membayangkan jika sabu-sabu sebanyak 1 ton ini tidak terungkap. Ini ancaman serius, jutaan masyarakat Indonesia telah terselamatkan dari ancaman narkoba karena penangkapan ini. Hukuman mati layak bagi para penyelundup tersebut," ujar Didik.

Dia juga berharap BNN dapat bekerjasama dengan aparat hukum negara lain untuk membongkar jaringan besar peredaran narkoba internasional.

"Kepolisian jangan cepat puas dengan pencapaian ini, karena masih banyak narkoba yang beredar di negeri ini. Harus jadi keprihatinan dan evaluasi bagi pihak kepolisian. Tugas berat bagi kepolisian ke depan adalah terus memerangi kartel-kartel narkoba," tekan Didik. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya