Berita

Ilustrasi Kurawa/Net

Politik

Rizal Ramli: Jangan Serahkan Indonesia pada Kurawa

RABU, 05 JULI 2017 | 21:15 WIB | LAPORAN:

Di arena halal bi halal bersama aktivis lintas organisasi dan lintas generasi yang digelar di kantornya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu malam (5/7), ekonom senior DR. Rizal Ramli bercerita tentang kekalahan Yudistira, sulung keluarga Pandawa, dalam perjudian melawan keluarga Kurawa.

Yudistira, kata Rizal Ramli, adalah tokoh berkarakter pemimpin yang bijaksana. Tetapi ada saatnya dia keliru, termasuk ketika meladeni tantangan Kurawa untuk bermain judi.

“Sampai-sampai istrinya Drupadi hampir dijadikan taruhan. Akhirnya taruhan terakhir Yudistira adalah Kerajaan Astina. Pandawa kalah sehingga harus meninggalkan Astina,” kata Rizal Ramli.


Mengapa Rizal Ramli menceritakan kisah ini?

“Kita semua tidak mau Indonesia mengalami nasib seperti Astina, yang setelah ditinggalkan Pandawa dikuasai oleh Kurawa. Jangan serahkan Indonesia pada Kurawa,” sambungnya.  
 
Rizal Ramli mengaitkan ceritanya ini dengan situasi yang sekarang terjadi di Indonesia.

Tim ekonomi pemerintah dikuasai oleh kelompok yang tidak memiliki keberpihakan kepada rakyat kecil, hanya mengandalkan pada strategi pengetatan yang membuat daya beli masyarakat turun.

“Maksud dari pengetatan ini untuk memperbanyak tabungan yang bisa digunakan untuk membayar pokok dan bunga utang. Kebijakan ini disambut gembira lembaga kreditor. Tapi di sisi lain membuat daya beli rakyat turun,” kata Rizal Ramli.

Menurut dia, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menambah pemasukan negara. Cara terbaik dengan mengimplementasikan gagasan Nawacita Presiden Jokowi yang intinya adalah kebepihakan.

“Strategi lain adalah dengan growth story. Pemerintah harus punya kisah-kisah sukses pembangunan. Ini yang paling efektif untuk menambah pendapatan negara,” kata dia lagi.

Kalau daerah-daerah dibangun dan dijadikan pusat pertumbuhan ekonomi baru seperti yang pernah dikerjakan setahun yang lalu, kata Rizal Ramli, maka ekonomi akan tumbuh merata, berbagai proyek pembangunan infrastruktur juga biasa dibiayai. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya