Ketua Setara Institute, Hendardi, telah menonton film Pendek "Kau adalah Aku yang Lain" karya Anto Galon.
Menurutnya, film yang menyulut kontroversi tersebut telah membuat terang sebuah karya seni.
"(Film) 'Kau Adalah Aku Yang Lain' membuat terang sebuah karya seni dan setelah saya menonton film tersebut dengan jernih dan mata hati yang terbuka dan mendiskusikannya dengan sahabat saya yang paham tentang Islam, kami berdua menyimpulkan bahwa film ini sangat konstruktif untuk menjernihkan stereotype tentang Islam," kata Hendardi (Rabu, 5/7).
Bahkan lebih dari itu, Hendardi menambahkan, film tersebut menunjukkan kemenangan rasionalitas, humanitas dan kepedulian Islam kepada sesama manusia, meski berbeda keyakinan.
Dialog dalam adegan tersebut, ujarnya lagi, justru menunjukkan ketaatan umat Islam kepada akal sehat dengan mematuhi nasehat ulama yang konstruktif.
"Bagi saya film ini menerjemahkan humanisme Islam yang seringkali tersisih oleh aksi-aksi sebagian kecil umat yang 'berpolitik," kata Hendardi.
Sementara, Polri sebagai penyelenggara festival film, melalui para jurinya telah menetapkan film tersebut sebagai pemenang.
Menurut pandangan pendiri Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) ini, festival itu merupakan cara dan kontribusi Polri mempromosikan toleransi dan wajah Islam yang humanis
"Jadi, mempersoalkan film tersebut menjadi tidak relevan. Bahkan justru kontraproduktif dengan upaya penguatan toleransi dan kemajemukan republik," demikian Hendardi.
[zul]