Berita

Politik

Dituding Bagian PKI, Begini Klarifikasi Presidium Kamerad

RABU, 05 JULI 2017 | 00:26 WIB | LAPORAN:

Ketua Presidium Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) Haris Pertama angkat suara perihal tudingan soal isu organisasinya bagian dari gerakan PKI.

Menurut dia, semua isu itu merupakan fitnah keji untuk menjatuhkan nama baik gerakannya yang selama ini eksis berupaya memperjuangkan keadilan dan ketentraman NKRI.

"Ini adalah fitnah keji, penyebar fitnah itu telah memikul beban dusta dan dosa yang nyata. Kita bisa memprosesnya secara hukum atas tudingan fitnah PKI itu," ungkap Haris dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Selasa malam (4/7).


Dia menepis tudingan itu dengan menjelaskan di dalam logo di bendera Kamerad sendiri yang mempunyai sejumlah arti.  

Pertama, di dalam logo bulan dan bintang itu sendiri justru telah lama juga banyak dipakai dalam berbagai kehidupan umat muslim. Umat Islam menggunakan simbol bulan dan bintang itu juga mempunyai alasan bahwa sebagai nama surat dalam Al Quran. Bukan berasal dari manusia tapi bulan dan bintang dalam bahasa Arabnya disebut al qomar dan an najm.

"Itu artinya bulan dan bintang punya banyak hikmah sebagai pelajaran bagi manusia. Itu menunjukkan kebesaran Allah, sebagai pencipta alam semesta termasuk bulan dan bintang," beber dia.

Berikutnya, kata Haris, ada warna merah yang menjadi dasar lambang simbol keberanian, sementara warna kuning yang menjadi warna dari bulan dan bintang simbol cahaya. Dan warna hitam menjadi dasar di bagian bawah bendera simbol kegelapan.

"Jadi pengertian dari bendera Kamerad yaitu sekumpulan pemuda dan mahasiswa pemberani yang mayoritas beragama Islam memerangi sebuah kegelapan dengan cahaya kebenaran," jelasnya.

Dia melanjutkan, pihak-pihak yang gencar melakukan fitnah itu justru orang yang panik kedok aslinya telah dibuka ke publik.  

"Mereka sengaja melakukan fitnah keji dan pembunuhan karakter agar bisa leluasa tidak terkontrol oleh gerakan kami. Jika pembuat fitnah itu tidak mau tabayyun maka jangan salahkan kami untuk melakukan proses hukum," tandasnya. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya