Berita

Nasaruddin Umar/Net

Lorong Sunyi Menuju Tuhan (52)

Spiritual Contemplations: Tawakkal

SELASA, 04 JULI 2017 | 10:25 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

TAWAKKAL ialah menyer­ahkan urusan sepenuhnya kepada Allah Swt setelah seseorang memaksimalkan usahanya. Bukanlah tawakkal jika hanya pasrah menyerah­kan nasib kepada Allah Swt tanpa diiringi usaha. Penger­tian ini sesuai dengan Q.S. al-Ma'idah/5:23: "Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman".

Tawakkal merupakan proses terakhir dalam sebuah rangkaian usaha manusia, sesuai den­gan Q.S. Ali 'Imran/3:159: "…maafkanlah mer­eka, mohonkanlah ampun kepada mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad (ta'zim) maka bertawakkalah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang yang bert­awakkal kepadanya".

Suatu ketika Rasulullah Saw menerima bebera­pa tamu dari luar kota di Madinah. Salah seorang di antara tamunya ditanya, dimana kamu menambat­kan untamu? Sang pemuda menjawab saya tidak menambatkannya karena saya sudah bertawakkal kepada Allah Swt, lalu ia memohon Rasulullah Saw mendoakan agar untanya aman. Rasulullah Saw menegur pemuda itu dengan mengatakan tam­batkan dulu untanya baru bertawakkal kepada Al­lah Swt. Tawakkal tidak bisa diartikan kepasrahan secara passif, yang menyiratkan unsur kemala­san, keputusasaan, dan sikap minimalisme, tetapi kepasrahan secara aktif, sesuai kapasitas manusia sebagai hamba dan khalifah yang menuntut tang­gung jawab. Tidak bisa berdiam diri dengan pasif saat kita didera penyakit, tetapi kita harus berusaha mencari cara penyembuhan, sebagaimana diperin­tahkan Rasulullah Saw: "Berobatlah wahai hamba Allah, karena Allah menciptakan penyakit dan obat­nya." (HR. al-Tirmidzi). Jika kita sudah berobat den­gan berbagai macam cara tetapi penyakitnya tetap berlangsung, baru kita tawakkal dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah Sang Maha Penyembuh. Bersabar dari penyakit merupakan suatu hal yang terpuji, bahkan akan berfungsi sebagai pengam­punan dosa, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: "Demam satu hari menghapus dosa satu tahun." (HR. Al-Qudha'i dari Ibnu Mas'ud).


Tawakkal disertai keikhlasan akan memberikan banyak keajaiban dalam hidup. Rasulullah Saw memberikan perumpamaan kehidupan orang-orang yang bertawakkal dengan kehidupan burung: "Jikalau kamu bertawakkal kepada Allah dengan tawakkal yang sesunguhnya, niscaya Allah mem­beri rezeki kepadamu, sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung yang keluar (dari sarangnya) pagi-pagi dengan perut lapar dan kembali pada sore hari dengan perut kenyang. Dan lenyaplah gunung-gunung penghalang dengan sebab do'amu". (HR. Muhammad bin Nashar dari Muadz bin Jabal dan oleh Baihaqi dari Wuhaib al-Makki). Dalam sebuah ayat juga menegaskan rezeki bagi setiap makhluk hidup sudah ditentukan oleh Allah Swt dalam Q.S. Hud: "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rezekinya." (QS. Hud/11:6).

Orang yang bertawakkal, bagaikan menempat­kan dirinya ibarat sampah yang hanyut di sungai, ke manapun sungai itu membawanya dia akan pas­rah. Sikap pasrah seperti ini akan membersihkan segala macam endapan power struggle di dalam diri. Akhirnya orang itu akan merasa tenang dengan jiwa yang lapang, karena semuanya diserahkan ke­pada Yang Maha Kuasa, la haula wala quwwah illa billah. Para ahli haqiqah membagi tawakkal kepada beberapa tingkatan, seperti tawakkal orang awam dan tawakkal khawash. Orang-orang yang men­jadikan tawakkal dengan penuh keyakinan sebagai bagian dari hidupnya, maka orang itu akan ditemani dengan keajaiban-keajaiban dalam hidup. Terlepas dia seorang Nabi, Ibrahim As, dikenal sebagai nabi yang memiliki tawakkal paling kokoh. Dalam Al-Qur'an diceritakan, di depan gunung api yang dipersiapkan oleh Raja Namrud, Nabi Ibrahim tetap tenang sampai ia dilemparkan ke dalam lautan api, ia masih tetap tenang. Sampai lolos dari amukan api ia masih tetap tenang. Ketenangan adalah ciri orang tawakkal. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya