Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
TAWAKKAL ialah menyerÂahkan urusan sepenuhnya kepada Allah Swt setelah seseorang memaksimalkan usahanya. Bukanlah tawakkal jika hanya pasrah menyerahÂkan nasib kepada Allah Swt tanpa diiringi usaha. PengerÂtian ini sesuai dengan Q.S. al-Ma'idah/5:23: "Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman".
Tawakkal merupakan proses terakhir dalam sebuah rangkaian usaha manusia, sesuai denÂgan Q.S. Ali 'Imran/3:159: "…maafkanlah merÂeka, mohonkanlah ampun kepada mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad (ta'zim) maka bertawakkalah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertÂawakkal kepadanya".
Suatu ketika Rasulullah Saw menerima beberaÂpa tamu dari luar kota di Madinah. Salah seorang di antara tamunya ditanya, dimana kamu menambatÂkan untamu? Sang pemuda menjawab saya tidak menambatkannya karena saya sudah bertawakkal kepada Allah Swt, lalu ia memohon Rasulullah Saw mendoakan agar untanya aman. Rasulullah Saw menegur pemuda itu dengan mengatakan tamÂbatkan dulu untanya baru bertawakkal kepada AlÂlah Swt. Tawakkal tidak bisa diartikan kepasrahan secara passif, yang menyiratkan unsur kemalaÂsan, keputusasaan, dan sikap minimalisme, tetapi kepasrahan secara aktif, sesuai kapasitas manusia sebagai hamba dan khalifah yang menuntut tangÂgung jawab. Tidak bisa berdiam diri dengan pasif saat kita didera penyakit, tetapi kita harus berusaha mencari cara penyembuhan, sebagaimana diperinÂtahkan Rasulullah Saw: "Berobatlah wahai hamba Allah, karena Allah menciptakan penyakit dan obatÂnya." (HR. al-Tirmidzi). Jika kita sudah berobat denÂgan berbagai macam cara tetapi penyakitnya tetap berlangsung, baru kita tawakkal dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah Sang Maha Penyembuh. Bersabar dari penyakit merupakan suatu hal yang terpuji, bahkan akan berfungsi sebagai pengamÂpunan dosa, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: "Demam satu hari menghapus dosa satu tahun." (HR. Al-Qudha'i dari Ibnu Mas'ud).
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33