Berita

Presiden Jokowi/Net

Politik

Muhammadiyah: Kunjungan Jokowi Ke Kedai Kopi Tuku Patut Diacungi Jempol

SELASA, 04 JULI 2017 | 03:16 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kehadiran Presiden Joko Widodo ke Kedai Kopi Tuku di Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (2/7) patut diapresiasi. Terlebih, dalam kesempatan itu Jokowi turut menyeruput secangkir "kopi susu tetangga" buatan kedai kopi tersebut.

Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna menilai bahwa langkah itu merupakan wujud kepedulian Presiden Jokowi kepada bisnis start-up yang dimiliki anak-anak muda di Tanah Air.

Kunjungan Jokowi ke kedai milik anak muda Indonesia itu patut diacungi jempol, mengingat saat ini semangat berwirausaha anak muda sedang melamah.


"Kunjungan ini ibarat oase yang memberi harapan dan motivasi dalam mengembangbiakkan usaha start-up," jelasnya kepada redaksi, Senin (3/7).

Dijelaskan Mukhaer bahwa jika ingin menjadi negara maju dan berdaya saing, tentu negara itu harus memperbanyak wirausaha baru.

Merujuk data statistik, Mukhaer memaparkan bahwa jumlah pengusaha di Tanah Air saat ini tidak jauh dari angka 1 persen dari penduduk Indonesia. Padahal menurut teori David McClelland, suatu negara akan menjadi makmur jika jumlah pengusaha mencapai 2 persen dari pendudukanya.

"Coba bandingkan dengan negara tetangga, misalnya Singapura, jumlah pengusahanya mencapai 7,2 persen, Malaysia 2,1 persen, Thailand 4,1 persen, Korea Selatan 4 persen, China dan Jepang mencapai 10 persen, sedangkan yang tertinggi adalah AS sebesar 11,5 hingga 12 persen," jabar Ketua STIE Ahmad Dahlan Jakarta itu.

Selanjutnya, sambung Mukhaer, meningkatnya jumlah pengusaha ini juga penting mengingat komposisi jumlah penduduk Indonesia yang usia produktif sangat besar. Terlebih, mulai tahun 2020 hingga 2030 Indonesia akan memperoleh bonus demografi, di mana penduduk produktifnya akan mencapai 70 persen.

Jika besaran komposisi ini tidak diisi oleh anak-anak muda kreatif dan inovatif dalam usahanya, kata Mukhaer, tentu akan menjadi malapetaka demografi. Ini artinya, bangsa Indonesia akan sulit menjadi negara maju dan akan tetap menjadi jongos produk negara-negara maju yang lain.

"Terus terang, saya mengapresiasi Presiden Joko Widodo dengan keinginannya hadir dan menikmati karya anak-anak muda kreatif. Karena anak-anak muda seperti itu yang akan mengukir kejayaan bangsa ke depan," tutup Mukhaer. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya