Berita

Hukum

Kerap Kangkangi Hukum, Pelindo Abaikan Hak Karyawan

KAMIS, 22 JUNI 2017 | 00:41 WIB | LAPORAN:

Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (FPPI) merefleksikan pengelolaan aset nasional yang tidak sesuai konstitusi dan Undang-Undang.

Serta maraknya ketidakadilan bagi pekerja pelabuhan hingga praktik outsourcing yang menyalahi aturan. Termasuk yang dilakukan Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

"Ini sesungguhnya sebuah kritik secara terbuka terhadap manajemen Pelindo. Meski pun sudah 2 Dirut Pelindo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, namun masih saja ada yang seenaknya mengangkangi hukum di Indonesia," ujar Ketua Umum FPPI Rieke Diah Pitaloka lewat siaran persnya, Rabu (21/6).


FPPI, kata Rieke, punya alasan khusus mengkritisi manajemen Pelindo, terutama Pelindo II. Pasalnya, pelanggaran aturan dan indikasi korupsi masih kerap terjadi.

Imbasnya, hak-hak pekerja sebagai ujung tombak jasa pelayanan pelabuhan tidak dipenuhi bahkan ada yang di-PHK.

"Saya kira, ini turut membentuk pesimisme kami terhadap pengelolaan pelabuhan di Indonesia. Selamanya rakyat pekerja yang akan dikorbankan," sesal Rieke.

Selain itu, lanjutnya, kasus-kasus pelabuhan yang belum selesai seperti perpanjangan TPK Koja, Global Bond dan Kalibaru, harus segera diusut tuntas. Seiring dengan selesainya laporan audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal ketiga hal tersebut.

"Saya optimis kasus Koja, Global Bond dan Kalibaru akan dituntaskan. Karena audit BPK-nya akan segera keluar," ungkap Rieke yakin.

Pernyataan tersebut disamaikan Rieke saat rapat akbar FPPI di Gelanggang Olah Raga Jakarta Utara, Selasa (20/6).

Selain ribuan anggota FPPI, hadir juga, perwakilan Kementerian Tenaga Kerja dan Ketua Komite Nasional Aparatur Sipil Negara (KN ASN) Maryani.

Rapat akbar juga diakhiri zikir bersama dan santunan kepada 100 anak yatim di Jakarta Utara.[zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya