Berita

Natalius Pigai/Net

Politik

Natalius Pigai: DPR Jangan Sampai Menjadi Alat Pukul Koruptor

RABU, 21 JUNI 2017 | 09:35 WIB | LAPORAN:

Komisioner Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai mengatakan, keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak dapat disangkal menjadi momok yang menakutkan bagi para koruptor di negeri ini.

Kapitalisasi jabatan, kewenangan dan pengaruhnya oleh pejabat negara sudah nyaris sistemis, masif, terstruktur bahkan menjadi berbudaya.

Begitu pula pelanggaran hak atas ekonomi, sosial dan budaya dengan adanya peningkatan kemiskinan, kebodohan, rendahnya derajat kesehatan serta kapasitas sosial ekonomi masyarakat ditunjang karena korupsi, kolusi dan nepostisme.


Di saat kepercayaan rakyat pada negeri ini berada di titik badir, menurut Pigai, KPK telah menjadi salah satu lembaga memberi jaminan bahwa adanya kepastian hukum.

"Sudah terlalu banyak pejabat kelas wahid sampai pejabat rendahan yang ditangkap, dituntut dan dijebloskan dalam jeruji besi," terang Pigai melalui pesan whatsapp yang diterima redaksi, pagi ini (Rabu, 21/6)

Karena itulah, kata dia, jangan sampai rakyat curiga lembaga legislatif terhormat DPR menjadi alat pukul yang dipakai para koruptor, baik pimpinan politik dan pemerintahan, untuk melemahkan KPK.

"Seharusnya DPR RI memberi apresiasi, meningkatkan anggaran, mendorong penguatan lembaga, serta mendorong peningkatan kualitas serta pengawasan melalui berbagai rapat kerja, rakor, ratas, dan lain-lain tanpa intervensi KPK, apalagi amputasi kewenangan lembaga antirasuh ini," tegasnya.

Bukan justru sebaliknya, DPR mengancam pemangkasan anggaran karena akan berdampak pada proses penegakan hukum oleh KPK.

Pigai pun mengingatkan lembaga legislatif untuk tetap menggunakan kewenangan sebagai lembaga negara sesuai peraturan perundangan dan berbagai ketentuan yang berlaku.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya