Berita

Foto/Net

Advertorial

Pusat Ekonomi Baru Di Banten Bertumbuh Seiring Peningkatan Konektivitas

SABTU, 17 JUNI 2017 | 17:05 WIB | LAPORAN:

. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan konektivitas antar wilayah di Provinsi Banten dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, mengurangi kemiskinan, dan membuka lapangan kerja. Sebagai bagian dari  penyangga Ibukota DKI Jakarta, Provinsi Banten menjadi hunian jutaan komuter yang bekerja di kawasan metropolitan Jabodetabek.

Oleh karenanya kelancaran konektivitas dan ketepatan waktu perjalanan menjadi kebutuhan para komuter tadi. Selain itu pemerataan pembangunan ke arah Selatan dan Barat Provinsi Banten juga terus menjadi fokus pembangunan.

Melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian PUPR mendorong penyelesaian pembangunan empat jalan tol baru yaitu, Serang-Panimbang (83,6 km), Kunciran-Serpong (11,19 km), Serpong-Cinere (10,14 km), dan Serpong-Balaraja (30 km).

Tol Serang-Panimbang direncanakan dimulai konstruksinya pada tahun ini dan ditargetkan selesai tahun 2019. Ruas tol ini akan menghubungkan setidaknya empat kota/kabupaten otonom, yakni Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang yang diharapkan juga bisa menggerakkan ekonomi baru pada kawasan strategis kota/kabupaten.

Kehadiran tol ini juga meningkatkan aksesibilitas menuju Banten bagian selatan dan mendukung salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang dikembangkan pemerintah sekaligus menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung.

Untuk membangun tol sepanjang 83,67 km dibutuhkan dana mencapai Rp 3,56 triliun dan akan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Serang-Panimbang. Hingga saat ini Tol Serang-Panimbang masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 83,91 persen.

Jalan Tol lainnya yang tengah dibangun adalah Tol Kunciran-Serpong 11,19 km, yang tengah dibangun oleh PT Marga Trans Nusantara dengan biaya pembangunan Rp 1,26 triliun. Jalan Kunciran-Serpong akan sangat mendukung dunia usaha, apalagi akan mendukung daerah-daerah yang tengah berkembang seperti Karawaci, Cikupa, dan Kota Baru Maja. Jalan tol ini juga dianggap sangat penting bagi dunia usaha karena merupakan bagian Jakarta Outer Ring Road II (JORR II). Saat ini masih dalam pembebasan lahan dengan progres mencapai 42,67 persen.

Pusat pertumbuhan baru yang dikembangkan di Provinsi Banten yakni Kota Baru Maja yang diperkirakan menampung 1,1 juta penduduk, utamanya MBR pada 2035. Konektivitas Kotabaru Maja akan dilayani ruas jalan dari Parung Panjang dan Jalan Tol Serpong-Balaraja. Jalan Tol Serpong-Balaraja akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Trans Bumi Serbaraja, dengan total panjang 30 km dan terbagi menjadi tiga seksi dengan biaya pembangunan Rp 2,7 triliun.

Dengan adanya Tol Serpong-Balaraja akan memungkinkan terjadinya perbaikan ekonomi masyarakat di Kabupaten Tangerang sisi selatan dan utara. Bahkan, beberapa daerah, Kecamatan Cisauk, Legok, Panongan, Jambe, Tigaraksa, hingga Balaraja mulai dilirik pengembang. Selain itu pada tahun 2018, Kementerian PUPR akan membangun Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPST dan Pengelolaan 3R) di Kec. Tigaraksa dan Kec. Solear, Kec. Jambe, Pembangunan SPAM Maja, dan Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT) Maja.

Ruas tol prioritas lainnya di Banten adalah Tol Serpong-Cinere dengan biaya pembangunan Rp 881 miliar dengan panjang 10,14 km yang akan dibangun oleh PT Cinere Serpong Raya. Tol yang direncanakan mulai beroperasi pada 2019 ini, masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 35,31 persen.

Selain jalan tol, pada ruas jalan nasional Kementerian PUPR juga melakukan penanganan Jalan Lintas Pantai Selatan Banten sepanjang 197,85 km yang telah dilaksanakan sejak 2013 dan ditargetkan selesai pada akhir 2017 dengan dana sebesar Rp 896,97 miliar.

Lebih lanjut untuk ketahanan air dan pangan, Kementerian PUPR tengah membangun dua bendungan baru yakni Bendungan Karian dan Sindang Heula. Bendungan Karian dengan biaya pembangunan mencapai Rp 1,26 triliun akan memiliki total tampungan 314,7 juta m3, luas genangan 2.170 hektar, mampu mengaliri irigasi hingga 21.454 hektar, menyediakan air baku 9,10 m3/detik dan pembangkit tenaga listrik 0,65 megawatt (MW). Progres fisik Bendungan Karian telah mencapai 34,03 persen.

Bendungan Sindang Heula berada di Kabupaten Serang. Bendungan tersebut mulai dibangun pada 2015 dan ditargetkan selesai pada 2018 dengan kebutuhan dana mencapai Rp 484,8 miliar. Bendungan Sindang Heula akan memiliki kapasitas tampung 9,26 juta m3 dan luas genangan 115 hektar. Bendungan Sindang Heula mampu mengaliri air irigasi hingga 748 hektar dan air baku 0,80 m3/detik dan mereduksi banjir 50 m3/detik. Hingga Juni 2017, progres fisik bendungan Sindang Heula mencapai 28,35 persen. [***]

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Bungkam City di Etihad, Liverpool Unggul 11 Poin dari Rival Terdekat

Senin, 24 Februari 2025 | 07:39

ADHI Laporkan Telah Gunakan Semua Dana Obligasi 2024

Senin, 24 Februari 2025 | 07:37

CDU/CSU Unggul, Friedrich Merz Calon Kanselir Jerman Selanjutnya

Senin, 24 Februari 2025 | 07:18

OJK: Perlu Upaya Sistematik dan Terkoordinasi untuk Capai Tingkat Market Share

Senin, 24 Februari 2025 | 07:00

Polisi Amankan Remaja Ugal-ugalan Bawa Senjata Tajam

Senin, 24 Februari 2025 | 06:57

20 Siswa SMP Diamankan Polisi

Senin, 24 Februari 2025 | 06:08

Dukungan untuk AHY Mengalir Deras

Senin, 24 Februari 2025 | 05:45

Balada Bayar, Bayar, Bayar

Senin, 24 Februari 2025 | 05:18

Waspada Potensi Banjir Pesisir di 17 Wilayah RI

Senin, 24 Februari 2025 | 04:41

Puncak Arus Mudik Penumpang KA Diprediksi Akhir Maret

Senin, 24 Februari 2025 | 04:30

Selengkapnya