Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
HIDUP ini banyak keajaiban namun tidak semua orang bisa memahami misteri keajaiÂban itu sendiri. Salah satu hal yang sering mendatangkan keajaiban dalam hidup ialah Futuwwah. Secara literal futuÂwwah berarti dermawan, mirip dengan kemurahan hati. FuÂtuwwah juga berarti mensuciÂkan, bermurah hati, dan memenuhi janji. Ada juga yang mengatakan, futuwwah berarti engkau tidak melakukan sesuatu karena adanya kehormatan dan kedudukannya. Futuwwah juga berarti engkau melakukan sesuatu yang baik beserta ahlinya dan yang bukan ahlinya. Jika dia bukan ahlinya, maka jadilah engkau ahlinya. Kalangan ulama juga ada yang mengartikan futuwwah sebagai seorang hamÂba yang selalu peduli terhadap urusan orang lain. Inilah yang diisyaratkan dalam hadis Nabi SAW. "Allah senantiasa menolong seorang hamba seÂlama hamba itu menolong terhadap sesama sauÂdaranya." Dari segi ini futuwwah bisa juga berarti memaafkan terhadap kesalahan saudaranya dan menutupi segala aibnya. Inilah derajat futuwwah yang paling rendah. Futuwwah juga bisa berati engkau menganggap dirimu tidak lebih utama dari pada orang lain dan dengan demikian futuwwah juga berarti engkau melayani dan tidak dilayani. Secara sederhana futuwwah juga bisa berarti berakhlak baik.
Dalam perspektif ahli hakekat, futuwwah adaÂlah mengutamakan sesama makhluk, tidak hanya terbatas pada manusia tetapi juga makhluk lain termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan, bahkan benda mati, karena bagi mereka dalam kamus Tuhan tidak ada benda mati, semua beribadah dan bertasbih kepada Tuhan. Para dermawan dalam kategori ini menganggap harta yang diberikan untuk kepentingan orang lain yang lebih buÂtuh atau untuk kepentingan akhirat, lebih besar maknanya ketimbang harta yang disimpan untuk kepentingan diri sendiri dan keluarga.
Al-Junaid mengatakan, futuwwah adalah meÂnahan diri dari segala yang menyakiti orang lain dan memberi makanan kepada orang lain. Ada juga yang mengatakan futuwwah adalah mengiÂkuti sunnah. Ada juga yang mengatakan, futuÂwwah adalah menampakkan kenikmatan dan menyembunyikan cobaan. Ahamd bin HamÂbal mengatakan, futuwwah meninggalkan apa yang engkau inginkan demi yang engkau takuÂti. Futuwwah adalah seorang pemuda yang puÂnya musuh sebagai akibat tangguhnya kepada sebuah prinsip. Ada juga yang mengatakan, fuÂtuwwah adalah seorang pemuda yang menghanÂcurkan berhala besar, yaitu nafsunya sendiri. Hal ini diambil dari firman Allah dalam al-Qur'an: MerÂeka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim. (QS. Al-Anbiya'/21: 60)".
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33