Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
ORANG paling banyak menyeÂsal ialah orang yang membiÂarkan dirinya hidup dengan karakter reaktif. Kalangan ahli manajmen mengidenÂtifikasi watak dan karakter reaktif antara lain perilaku ditentukan lebih besar oleh faktor luar/ekternal, seolah-olah tidak mampu memiliki dirinya sendiri. Ia banyak ditentukan atau pasrah kepada kondisi dan menganggapnya sebagai nasib terhadap apa pun yang menimpa dirinya. Ia lebih mengacu kepada perasaannya sendiri, terbatas mengambil inisiatif, sepertinya tidak punya gagasan dan ide. Tanggung jawab lebih besar ia serahkan kepada orang lain, karena selalu tidak siap menanggung akibat dan risiko. Ia lebih sering menyalahkan keadaan, kondisi, lingkungan, dan orang lain, lalu seolah melepas dari segala risiko. Ia sangat dipengaruhi oleh atmosfir lingkungan fisik dan fisik di sekitarnya.
Orang yang bertipe reaktif juga selalu menunggu segalanya terjadi kepada mereka. Ia tidak terbiasa mengambil inisiatif atau berpikir lain dari skema kehidupan yang sudah dipermanenkan di dalam dirinya. Akibatnya, hampir tidak terjadi perubahan berarti di dalam hidupnya dalam arti positif. Ia berubah jika memang secara alamiah betul-betul perlu dan mendesak. Ia mudah takluk kalau dapat tekanan dari orang lain. Ia seperti tidak punya daya saing dan daya juang untuk sesuatu yang lebih tinggi. Ia kalah duluan sebelum bertanding. Dalam pergaulan sehari-hari ia selalu diwarnai dengan perasaan depresi dan rendah diri.
Di dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan ia lebih banyak digerakkan oleh mood (kondisi perasaan), sehingga terkadang ia bersemangat tetapi tiba-tiba langsung down. Ia senang sekali dipuji. Seolah-olah hidup tanpa pujian tidak ada arti hidup baginya. Ia baik kalau diperlakukan baik dan buruk kalau diperlakukan buruk. Sama sekali tidak memiliki jiwa besar dada lapang untuk menÂerima kenyataan pahit. Watak dan sikapnya lebih sering kelihatan defensif, selalu mempertahankan dan membela diri, sungguhpun nyata-nyata ia bersalah. Ia seolah-olah tidak pernah bersalah dan sulit mengakui kelebihan orang lain. Ia seperti sakit melihat orang lain sukses dan bersemangat melihat orang lain gagal. Umumnya orang reaktif akan seperti di dalam pepatah: "Datang tidak menguntungkan, pergi tidak mengurangi". Ia termasuk tipe angin-anginan. Ke mana arah angin bertiup ke situ ia memalingkan mukanya. Ia seperti bunglon yang tidak punya tempat tetap, tidak mengenal istiqamah, sangat fluktuatif, sulit dipegang janji dan komitmenÂnya, gampang marah, tidak memiliki sahabat abadi dan sahabat spiritual.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33