Berita

Danny Pomanto/Net

Nusantara

Walikota Makassar Beri Klarifikasi Soal Kasus Lahan Buloa

KAMIS, 01 JUNI 2017 | 23:38 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengklarifikasi kasus dugaan korupsi penjualan lahan negara di Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo dengan tersangka Asisten 1 Bagian Pemerintahan di Pemkot Makassar, M Sabri, pada Rabu (31/5) lalu.

Klarifikasi atas kasus lahan Buloa itu dilakukan Danny Pomanto dengan mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) untuk memberikan keterangan sebagai saksi.

Begitu kata Kabag Humas Pemkot Makassar Firman Pagarra dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (1/6).


"Pak Wali kebetulan usai acara BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi) mampir ke Kejaksaan Tinggi sekalian ngobrol dengan Pak Kajati," jelasnya.

Menurutnya kehadiran tersebut dilakukan juga untuk menampik dugaan keterlibatan Danny Pomanto atas kasus ini. Firman menambahkan, Danny hanya datang sekadar sebagai saksi untuk memberikan informasi tambahan mengenai kasus ini.

"Beliau hanya hadir sebagai saksi," sambungnya.

Kasus dugaan korupsi penjualan lahan negara itu, selain tersangka Sabri, ada dua tersangka lainnya, yakni Jayanti dan Rusdin. Keduanya adalah pihak yang mengklaim lahan tersebut sebagai milik mereka.

Kajati Sulselbar melakukan penyidikan sebagai upaya dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan proyek strategi nasional yakni Makassar New Port. Dugaan tindak pidana korupsi ini bermula pada saat penutupan akses jalan di atas tanah negara di Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar pada tahun 2015.

Jayanti dan Rusdin mengakui memiliki surat garapan tahun 2003 atas tanah negara yang merupakan akses ke proyek pembangunan Makassar New Port. Jayanti dan Rusdin yang difasilitasi oleh Sabri meminta dibayarkan uang sewa kepada PT PP selaku pelaksana pekerjaan sebesar Rp 500 juta selama 1 tahun yang dituangkan dalam perjanjian. Padahal, lokasi tersebut masih berupa laut. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya