Berita

Febri Diansyah/Net

Hukum

KPK Tanggapi Informasi Yang Diperoleh Fahri Dari Auditor BPK

SELASA, 30 MEI 2017 | 19:21 WIB | LAPORAN:

  Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah berkesempatan bertemu auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Rochmadi Saptogiri ketika inspeksi mendadak di Polres Jakarta Timur, kemarin petang (Senin, 29/5).

Dalam pertemuan itu, kata Fahri, Rochmadi curhat bahwa  Rp 1,1 miliar yang disita tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari brankas ruang kerjanya, bukan hasil korupsi. Tapi duit itu hasil dikumpulkannya sejak 2001 silam.

Jurubicara KPK, Febri Diansyah menegaskan pihaknya terbuka jika ada informasi apapun terkait penanganan kasus dugaan korupsi jual beli predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).


"Silakan saja kalau ada anggota DPR yang memiliki informasi itu disampaikan kepada pihak KPK. Karena kami akan jadikan itu sebagai bahan untuk proses pemeriksaan atau proses klarifikasi lebih lanjut," kata Febri kepada wartawan di kantornya, Selasa (30/5).

Sebelumnya dari hasil penggeledahan kantor Kemendes PDTT dan kantor BPK pada Minggu (28/5), KPK menyita uang Rp 1,145 miliar dan 300 ribu dolar AS dari brankas ruangan pejabat eselon I BPK, Rochmadi Saptogiri.

Menurut Febri, sumber uang tersebut tengah didalami lebih lanjut dan kaitannya dengan kasus suap pemberian opini WTP yang menjerat Rochmadi.

"Karena tentu harus jelas dan bertanggung jawab untuk setiap objek yang kita lakukan penyitaan," terang Febri.

Jika dari hasil penelusuran ternyata duit itu memiliki indikasi suap maka akan ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku. Namun sebaliknya, tegas Febri, jika uang itu dari hasil penerimaan yang sah maka wajib dikembalikan.

"Yang pasti sampai sekarang kami masih melakukan menelaahan terhadap sejumlah uang yang kami temukan di ruangan RS," tutup Febri.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya