Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
SALAH satu hal yang beÂrat dilakukan ialah meneriÂma diri sendiri apapun adanÂya diri kita. Pada umumnya orang hanya akan menerÂima dirinya ketika berhasil melakukan prestasi. Akan tetapi orang akan sulit menÂerima dirinya jika gagal atau mengecewakan. Bahkan tidak sedikit irang mendhalimi dirinya sendiri jika mengalami kekecewaan. Termasuk di daÂlamnya mereka yang korban bunuh diri.
Kekecewaan dan kegagalan tidak mesti diirÂingi dengan penolakan diri. Jika kegagalan menimpa diri kita setelah bekerja keras, maka katakanlah: "Inilah aku". Terimalah dirinya sediÂri karena qadha dan qadr seseorang berbeda satu sama lain. Mungkin ada qadha-nya sama tetapi qadr-nya berbeda. Perbedaan antara kedÂuanya ialah qadha merupakan ilmu Allah yang terdahulu, yang dengannya Allah menetapkan segala sesuatu sejak azali. Sedangkan qadar, terjadinya penciptaan sesuatu sesuai ukuran dan timbangan perkara yang telah ditentukan sebelumnya. Qadha ketentuan yang bersifat umum, generik, dan global sejak zaman azali, sedangkan qadr adalah bagian-bagian, mikro, dan perincian-perincian dari ketentuan qadha. Jika beberapa gelas jatuh ke lantai dari ketingÂgian tertentu maka qadha gelas-gelas itu pasti pecah, namun serpihan masing-masing gelas berbeda-beda satu sama lain. Pecahnya gelas-gelas yang jatuh ke lantai merupakan qadha, tetapi serpihan pecahan masing-masing gelas berbeda-beda satu sama lain, itu disebut qadr.
Tidak ada orang yang betul-betul sempurna, seperti tidak ada juga orang yang betul-betul serba hina. Selalu ada kelebihan dan kekuranÂgan pada diri setiap orang. Jika kemiskinan dan kebodohan mendera ingatkan dirinya bahwa kita lahir tanpa sehelai benang di badan. SepaÂrah apapun kemiskinan dialami seseorang tidak mungkin memperbaiki kondisi hidupnya dari nol. Minimal sudah pernah mengalami pengalaman dan pengetahuan. Jika kita menatap makhluk Tuhan yang ada di bawah pasti kita masih bisa menemukan kelebihan diri kita. Sehebat apapÂun diri kita pasti masih punya kelemahan jika kita menatap ke atas. Karena itu, jangan pernah mengambil tolak ukur orang lain di dalam menÂgukur diri sendiri. Mari kita mengukur diri dan keluarga kita sendiri berdasarkan apa adanya, bukan bagaimana seharusnya.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33