Berita

Foto/Net

Nusantara

Jokowi Ke Pelajar: Persaingan Semakin Ketat 10 Atau 20 Tahun Mendatang

RABU, 24 MEI 2017 | 12:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Mengawali kunjungan kerja ke kota Malang, Jawa Timur, Presiden Joko Widodo menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.000 siswa, di Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang, Rabu (24/5).

Mereka terdiri dari 69 peserta warga belajar kesetaraan, 189 siswa SD (Sekolah Dasar), 218 siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama), 213 siswa SMA (Sekolah Menengah Atas), dan 311 siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).

Dalam sambutannya Kepala Negara mengatakan, untuk pemegang KIP, bagi siswa SD dan kesetaraan paket A mendapatkan Rp 450 ribu, siswa SMP dan kesetaraan paket B mendapatkan Rp 750 ribu, serta yang SMA/SMK dan kesetaraan paket C mendapatkan Rp 1 juta.


Jokowi mengingatkan kepada para penerima KIP agar berhati-hati. Dana yang tersimpan dalam KIP hanya boleh digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah dan pendidikan, misalnya untuk membeli sepatu, seragam, tas maupun buku sekolah.

"Tapi untuk beli pulsa, hati-hati. Tidak boleh. Kalau ada yang ketahuan, kartunya dicabut," tuturnya.

Jokowi juga berharap agar siswa-siswa yang hadir dapat lulus di tiap tingkat pendidikan dengan KIP yang telah diberikan. "Saya harapkan anak-anak terus belajar karena dengan belajar itulah anak-anak akan mencapai cita-cita yang diinginkan," motivasinya.

Menurut Jokowi, persaingan akan semakin ketat dalam 10 atau 20 tahun yang akan datang, baik dalam mencari pendidikan yang lebih tinggi atau dalam hal mencari pekerjaan. Oleh karena itu, ia mengingatkan tugas anak-anak semua untuk terus belajar. "Jangan lelah, terus belajar," pesannya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga membagikan sepeda kepada para siswa yang bisa menjawab pertanyaannya dengan baik.

Turut mendampingi Jokowi seperti dilansir dari laman Setkab, Menteri Sekretaris Negara Pratiko, Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya