Berita

Foto/Net

Hukum

Komisi III: Budaya Kekerasan Di Akpol Harus Dihentikan

RABU, 24 MEI 2017 | 11:40 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding mengkritisi dan mempertanyakan insiden pemukulan yang berujung tewasnya Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Politisi Fraksi Partai Hanura itu meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut pelaku dari aksi tersebut.

"Akademi Kepolisian juga harus diinvestigasi. Budaya kekerasan harus dihentikan di Akpol," ucap Sudding saat rapat kerja antara Komisi III dengan Kapolri, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa kemarin (23/5).


Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa itu, kasus tewasnya Taruna Akpol, cukup menjadi sorotan tajam.

Kritikan juga datang dari Anggota Komisi III DPR Akbar Faizal. Politisi Fraksi Partai Nasdem itu menegaskan, kejadian tewasnya Taruna Akpol itu tidak bisa dibiarkan terjadi terus menerus.

"Pak Kapolri, ada pilihan yang lebih realistis, bagaimana SDM yang ditugaskan di sana agar lebih terukur. Catatan saya, ada 15 pejabat Polri untuk ditugaskan di Akpol, untuk menjaga anak-anaknya. Kita tidak bisa membiarkan ini," tegas Albar.

Menanggapi hal itu, Kapolri Tito Karnavian menegaskan bahwa ia sudah menyampaikan kepada seluruh jajarannya agar budaya pemukulan dihilangkan di tubuh Akpol.

"Saat itu saya sedang memberikan pengarahan di Akpol, saya ingatkan. Sehingga saat terjadi peristiwa itu saya sangat menyesalkan. Dan kemarin Pak Wakapolri menelaah, kenapa bisa terjadi apakah masalah budaya? Kenapa budaya seperti ini masih berlanjut," jelasnya ujarnya.

Tito menambahkan, persoalan pemukulan Adam sudah ditangani langsung oleh Wakapolri Komjen Syafruddin. Wakapolri mendatangi tempat kejadian perkara dan mengevaluasi seluruh pihak yang lalai dan terlibat dalam pemukulan.

Tito pun memastikan, insiden tewasnya Adam akan menjadi momentum untuk memperbaiki budaya yang ada di Akpol. Ia menegaskan budaya kekerasan tidak boleh berlanjut.

"Bayangkan kalau di Akpol sudah dilatih kekerasan, nanti keluar, kekerasan akan berlanjut. Ini menjadi titik balik, turn back point agar jangan sampai terulang lagi," janji Kapolri. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya