Berita

Donald Trump dan Melania Trump/net

Dunia

Trump Ke Arab Saudi, Membuka Halaman Baru Dan Memulihkan Luka

SABTU, 20 MEI 2017 | 13:45 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Donald Trump dijadwalkan tiba di Arab Saudi pada Sabtu pagi waktu setempat. Kunjungan pertamanya ke luar negeri ini dipercaya bisa membuka halaman baru bagi hubungan Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Demikian dikutip dari situs berita Arab News. Setelah Air Force One mendarat di Riyadh, Trump akan terlibat dalam serangkaian pertemuan diplomatik dengan Raja Salman dan pejabat senior Saudi.

Perjalanan luar biasa Trump ini akan bertepatan dengan tiga pertemuan penting pada hari Sabtu dan Minggu, serta beberapa kegiatan bisnis, perayaan budaya, intelektual dan olahraga.


KTT Saudi-AS pada hari Sabtu ini akan menampilkan serangkaian pertemuan bilateral antara Raja Salman dan Trump. Pertemuan fokus untuk menegaskan kembali persahabatan yang sudah berlangsung lama, dan memperkuat ikatan politik, ekonomi, keamanan dan budaya yang erat antara kedua negara.

Pada hari Minggu, akan digelar KTT GCC (Dewan Kerjasama Negara-negara Teluk) - AS, Arab Islamic American Summit, dan peresmian Pusat Global untuk Memerangi Ideologi Ekstremis.

Arab News, mengutip para analis, yakin kunjungan Trump akan memperbaiki hubungan AS-Arab.  Hubungan dua negara sempat tegang di masa pemerintahan Presiden Barack Obama.

"Dengan memilih Arab Saudi sebagai pemberhentian pertama dalam kunjungan bersejarahnya,  Presiden Trump telah dengan bijaksana mengambil kesempatan untuk mengubah sebuah halaman baru dan lebih positif bagi orang-orang Arab dan Muslim di wilayah tersebut dan sekitarnya, " pendiri dan CEO Dewan Nasional Hubungan AS-Arab, John Duke Anthony, menulis di halaman koran Arab News.

Kunjungan Trump juga merupakan peluang untuk memulihkan luka umat Islam di seluruh dunia terkait sikapnya yang keras terhadap dunia Islam pada masa kampanye Pilpres AS.

"Sebagai kandidat, Donald Trump mengkritik Arab Saudi. Kini konteks berubah, dan sebagai presiden, pemerintahannya telah menahan diri dari pernyataan yang tidak benar, tidak perlu dan provokatif dalam hal ini, " tulis Anthony.

Isu menyangkut Iran juga diangkat. Oleh beberapa negara Arab, Iran dianggap mensponsori terorisme internasional. Abdulrahman Al-Rashed, seorang analis, mengatakan bahwa pemerintah baru AS memiliki kesempatan untuk bersikap keras terhadap Teheran.

"Saya percaya bahwa pemerintah AS saat ini membuat Iran menghadapi kenyataan baru, yaitu harus menghentikan penyebaran kekacauan dan kekerasan di wilayah dan dunia yang lebih luas," tegasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya