Berita

Hidayat Nur Wahid/Net

Pimpinan MPR: Politik Itu Tidak Kotor

Generasi Muda Wajib Berpolitik
SABTU, 20 MEI 2017 | 13:30 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Salah satu pertanyaan besar hingga kini masih mengganjal di benak generasi muda Indonesia adalah, apakah generasi muda perlu berkiprah di dunia politik di saat sebagian besar masyarakat memandang bahwa dunia politik itu kotor.

Mereka sangat khawatir akan terjabak arus dan tenggelam di kotornya dunia politik jika telah masuk di dalamnya. Faktanya, memang tidak sedikit pelaku korupsi berasal dari kalangan politik.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid tegas mengatakan bahwa generasi muda Islam wajib mempelajari politik, kemudian memahami dan berkiprah di dalamnya.


"Politik itu tidak kotor. Yang mengotori politik adalah sosok yang memiliki niatan buruk terjun ke dunia politik. Politik adalah pintu masuk kita untuk berkiprah di pemerintahan menjadi pejabat publik dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mensejahterakan rakyat dengan prinsip keadilan," kata HNW dalam Seminar Nasional tema 'Boleh Nggak Sih Berpolitik?' yang diselenggarakan BEM Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta, di Aula UHAMKA, Jakarta Selatan, Sabtu (20/5).

Diungkapkannya, sejarah mencatat bahwa kiprah umat Islam dalam pergerakan perpolitikan Indonesia bahkan dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat besar dan sangat mempengaruhi sejarah perjalanan bangsa.

"Intinya generasi muda berpolitik itu wajib. Bisa berpolitik melalui jalur kampus misalnya, tergabung dalam kepengurusan BEM atau lainnya.  Atau bisa juga berpolitik di jalanan mengungkapkan ekspresi terkait dengan kebebasan berekspresi dan berpendapat atau berpolitik di jalur formal di parlemen baik daerah dan pusat," ujarnya.

Lalu bagaimana opini publik yang menyebutkan seolah-olah politik itu kotor sehingga banyak potensi-potensi umat Islam yang menjauhi politik.  Hidayat menegaskan bahwa semestinya generasi Islam dan umat Islam bangkit dan mengkoreksi imege politik itu kotor dan menghilangkan begitu banyaknya kesalahpahaman orang soal politik.

"Kalau kita terus beranggapan bahwa politik itu kotor maka selamanya kita tidak akan berpolitik dan politik kotor itu akan terus memproduksi produk-produk kotor. Maka siap-siaplah bangsa ini akan terus terjadi korupsi, penyelewengan amanah jabatan, kerusakan lingkungan, dekadensi moral dan lainnya. Apakah kita terima itu? Ya pasti tidak," ungkap politisi senior PKS yang juga pernah menjabat mantan ketua MPR.

Ditambahkannya, bangsa ini tidak rela yang kotor-kotor maka harus berupaya membalikan keadaan dengan menjadikan politik itu bersih sehingga akan menghasilkan yang bersih pula.

"Bagaimana cara membersihkannya, hadirkan sesuai yang bersih yakni agama. Sesuatu yang bersih akan membersihkan yang kotor.  Agama akan membersihkan kekotoran politik. Jika itu terjadi maka politik akan bersih dan akan melahirkan produk politik yang bersih. Ingat bangsa ini merdeka karena kebersihan dan ketulusan para pejuangnya," demikian HNW. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya