Berita

Arief Budiman/Net

Politik

Arief Budiman: Semua Data KPU Boleh Diambil

JUMAT, 19 MEI 2017 | 06:38 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuat strategi baru yang sudah dipakai sejak Pemilu 2014. Strategi tersebut untuk mewujudkan pemilu yang lebih akuntable dan terpercaya di masyarakat. Misalnya penggunaan teknologi informasi, Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih), Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng), dan Sistem Informasi Logistik (Silog).

Sidalih, masyarakat dapat mengecek secara langsung namanya apakah sudah terdaftar dalam database KPU. Situng, siapapun bisa cek langsung hasil pemilu atau pilkada di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Silog, publik bisa melihat berapa surat suara, kotak suara, dan harganya, hal ini bisa menepis kecurigaan-kecurigaan terhadap KPU.

Demikian disampaikan Ketua KPU RI Arief Budiman saat meresmikan Rumah Pintar Pemilu (RPP) KPU Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), di Kantor KPU Sumbar, Kota Padang, Kamis (18/5).


"Untuk itu, ini pentingnya RPP dibangun sebagai strategi KPU dalam memberikan akses kepada publik bisa melihat aktivitas KPU. RPP ini juga bisa sebagai sarana memberikan pemahaman dan pendidikan pemilih kepada masyarakat," tutur Arief.

Semua data-data KPU sekarang sudah diolah secara digital, siapapun boleh ambil, baik masyarakat maupun partai politik dalam mempersiapkan strategi pemilu ke depan.

Pelayanan RPP ini juga bisa dua arah, pertama, publik bisa datang langsung ke RPP, KPU sudah siapkan semua data-datanya, kedua, KPU bisa datang dan hadir memberikan pemahaman di sekolah, kampus, ormas dan parpol.

"KPU dalam bersosialisasi juga tidak hanya mengacu pada peraturan perundangan saja. Tapi KPU bekerja juga berdasarkan riset-riset, seperti riset partisipasi masyarakat dan riset melek pemilu. Semua itu dilakukan KPU untuk melayani masyarakat dan meningkatkan partisipasi masyarakat," tukas Arief dilansir dari laman KPU. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya