Berita

Nasaruddin Umar/Net

Lorong Sunyi Menuju Tuhan (12)

Spiritual Contemplations: Ma'rifah

KAMIS, 18 MEI 2017 | 11:03 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

MA'RIFAH adalah penge­tahuan yang amat sangat mendalam terhadap ses­uatu. Pengetahuan itu tidak hanya diperoleh melalui olah nalar tetapi juga mela­lui olah batin. Di sinilah be­danya antara ilmu yang diperoleh melalui oleh nalar tetapi ma'rifah diperoleh leb­ih kuat melalui olah batin. Metodologi ilmu juga berbeda dengan metodologi ma’rifah. Metod­ologi ilmu lebih banyak mengandalkan metode hushuli, yang memberikan jarak antara subjek ('alim) dan objek (ma'lum) ilmu pengetahuan. Sedangkan ma'rifah diperoleh lebih banyak melalui metode khudhuri, di mana subjek dan objek ilmu pengetahuan menyatu.

Ma’rifah termasuk salah satu maqam tert­inggi bagi para pencari Tuhan (salikin). Konsep ma’rifah sebagai maqam tertinggi dipopulerkan oleh Abu Faidh Zun-Nun Al-Mishri (796-859M). Ia berasal dari Naubah, sebuah daerah yang terletak di antara Sudan dan Mesir. Beliau salah seorang sufi terkemuka pada abad ke-3 H. Be­liau wafat di Giza dalam usia 63 tahun. Ketika jenazahnya diusung ke pemakaman terpak­sa masyarakat menggunakan sampan karena dikhawatirkan jembatan akan runtuh karena be­gitu ramainya para pengantar yang mengiringi jenazah beliau. Konon burung-burung pun ikut memenuhi udara mengantar jenazah wali Allah ini. Jenazahnya telah dikebumikan di Basantin.

Ajaran tasawuf beliau konsisten di atas lan­dasan Qur'an dan hadis. Ia pernah menyatakan bahwa tanda cinta kepada Tuhan ialah menu­ruti jejak Nabi Muhammad Saw, mengikuti per­intahnya dan menjauhi larangannya. Karyanya banyak dijadikan rujukan terutama oleh para sufi mu’tabarah, termasuk tarekat-tarekat yang berkembang di Indonesia. Ajaran-ajarannya tidak ada yang aneh-aneh karena semuanya berdasar dari tradisi sunni. Semasa hidupnya ia banyak bergaul dengan para sufi dan per­nah belajar ke sejumlah ulama terkenal pada masanya. Ia juga memiliki sejumlah murid dan pengikut yang mengembangkan ajarannya, yang juga menjadi popular di zamannya sep­erti Junaid al-Bagdadi (w.910M), dan Bayazid Bastami (w.874), dan Sahl al-Tustari.


Zun Nun Al-Mishri banyak merintis jalan su­fistik menuju Allah SWT. Konsep yang paling popular dari beliau ialah ma'rifah. Ia memperke­nalkan konsep ma'rifah sebagai maqam puncak dalam pencarian Tuhan. Ma'rifah, menurutnya ialah mengetahui Tuhan dari dekat, sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan. Jika hati sanubari terbuka, mata kepala akan tertutup dan ketika itu yang dilihat hanya Tuhan. Ma'rifat ibarat sebuah cermin, seorang arif, baik waktu tidur maupun waktu bangun, yang dilihat dalam cermin itu hanya Tuhan. Zun Nun al-Mishri ada­lah tokoh yang mempopulerkan konsep ini. Ia pernah mengatakan: "Aku mengetahui Tuhan melalui Tuhan dan sekiranya bukan karena Tu­han maka aku tak akan mengenal Tuhan."

Dari pernyataan Zun Nun difahami bahwa beliau tidak mengenal atau memperkenalkan konsep penyerupaan (tasyabuh) dengan Tuhan sebagaimana kalangan sufi lainnya. Namun ia tidak menutup kemungkinan seorang manusia yang mencapai derajat spiritual tertentu bisa mengakses maqam ketinggian, seperti kemam­puan untuk melihat dan berkomunikasi dengan Tuhan. Hanya saja tidak diperoleh kejelasan bagaimana konsep "melihat" Tuhan dan "berko­munikasi langsung" dengan Tuhan. Apakah di dalam kalbu atau melalui kekuatan-kekuatan lain yang dimiliki manusia. Sejumlah sufi dan sufi scholars mengklaim konsep ma’arifah Zun Nun al-Mishri adalah salah satu maqam puncak bagi para pencari Tuhan. Mereka menyejajar­kan konsep ma'rifah Zun Nun dengan konsep mahabbah Rabi'ah al-Adawiyah, dan konsep It­tihad Ibn 'Arabi.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya