Berita

Hukum

Andi Arief Sarankan Rizieq Shihab Hadapi Kriminalisasi Rezim Jokowi

RABU, 17 MEI 2017 | 08:33 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Ketua DPP Partai Demokrat Andi Arief menilai pemerintah berambisi ingin memperkarakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

"Bagi rezim Jokowi, keadilan itu jika Ahok dipenjara, maka Habib Rizieq harus dipenjara," kata dia lewat akun Twitter @andiariefaa, Rabu (17/5).

"Setelah Ongen Paonganan, kini Habib Rizieq dihajar dengan kasus kurang lebih sama. Polisi menjadi alat kekuasaan membungkam lawan politik," lanjut Andi Arief menambahkan.


Jelas dia, pasal yang bakal menjerat Rizieq Shihab dan sudah dialami pakar kemaritiman Yulianus Paonganan alias Ongen Paonganan, adalah sebagai alat pemerintah.

"Hanya dengan gunakan pasal UU ITE tentang kesusilaan/pornografilah rezim ini bisa langsung menahan lawan polirik karena ancamannya 12 tahun," ujarnya.

Terakhir, Andi Arief berharap kepada Rizieq Shihab yang saat ini berada di luar negeri, tepatnya di Arab Saudi, untuk sebaiknya pulang ke Tanah Air dan menjalani proses hukum.

"Habib Rizieq sebaiknya pulang saja segera, hadapi saja kasus ini. Rakyat sudah kadung paham bahwa ini kriminalisasi khas rezim Jokowi," tukas Staf Khusus era Presiden SBY ini. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya