Berita

Bisnis

Operator Telekomunikasi Harus Bangun Jaringan Sampai Daerah Terpencil

KAMIS, 04 MEI 2017 | 16:41 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Keseriusan operator dalam membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi tercermin dalam besar atau kecilnya besarnya belanja modal atau capital expenditure (capex). Besarnya capex ini penting, terlebih lagi untuk membangun jaringan telekomunikasi di daerah terpencil dan terluar Indonesia.

"Semakin besar capex yang dikeluarkan, semakin besar juga kemampuan operator untuk membangun infrastruktur telekomunikasinya," jelas  Dr. Ir. Ian Joseph M. Edward, MT., dari Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi ITB dalam keterangan tertulis yang diterima petang ini (Kamis, 4/5).

Menurut Ian seharusnya operator telekomunikasi lain yang beroperasi di Indonesia seperti Indosat, XL, H3I dan Smartfren juga memiliki komitmen dan visi yang sama juga seperti Telkomsel yaitu membangun infrastruktur telekomunikasi hingga pelosok negeri. Pembangunan infrastruktur telekomunikasi hingga pelosok juga termasuk dalam program pemerintah Jokowi yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa.

"Capex Telkomsel besar tak lepas dari komitmen induknya yaitu PT Telkom yang merupakan perusahaan BUMN. Sebagai perusahaan milik Negara, Telkom dan Telkomsel mengemban tugas sebagai agen pembangunan," ungkapnya.

Jika para pemegang izin lisensi selular nasional tersebut memiliki anggapan bahwa mereka sudah membayar universal service obligation (USO) sehingga tidak perlu lagi menggembangkan jaringan di daerah terluar dan terpencil, menurutnya tidak tepat. Komitmen pembangunan yang mereka setujui ketika mendapatkan izin lisensi nasional tidak ada hubungannya dengan USO.

Selain itu, ada anggapan dari salah satu CEO perusahaan telekomunikasi yang mengatakan bahwa ada beberapa daerah yang dikuasai oleh salah satu operator telekomunikasi yang membuat harga mahal. Menurut Ian anggapan yang dilontarkan CEO telekomunikasi tersebut tidak benar.

"Jika operator menjadi dominan di suatu wilayah, maka mereka harus berani menggeluarkan capex untuk membuka di daerah yang baru. Bukan hanya mengeluh saja dan menggantungkan pada dana USO," terang Ian.

Lebih jauh dia menjelaskan operator yang mengalokasikan capex sangat cekak, mencerminkan mereka hanya mau membangun di daerah perkotaan yang menguntungkan saja. Yang telah telah memiliki infrastruktur sangat memadai.

"Selain hanya mencari keuntungan, operator yang memiliki capex minim juga bisa mencerminkan mereka hanya sebagai follower dari market leader yang telah terlebih dahulu membangun jaringan telekomunikasinya. Jika dianggap daerah tersebut sudah menguntungkan, mereka baru mau menggelar jaringan," tandasnya. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Sektor Manufaktur China Masih Lesu Meski Stimulus telah Diluncurkan

Senin, 30 September 2024 | 18:07

Buruh Banten Dukung Andra Soni-Dimyati, Ini Alasannya

Senin, 30 September 2024 | 17:31

SpaceX Tiba di ISS, Siap Bawa Pulang Astronot yang Terdampar

Senin, 30 September 2024 | 17:23

PHRI Heran Diskusi di Hotel Selama Pilpres Aman, Sekarang Justru Ada Kekerasan

Senin, 30 September 2024 | 17:22

Inggris Bakal Jadi Negara G7 Pertama yang Berhenti Pakai Batu Bara

Senin, 30 September 2024 | 16:55

Baliho Dirusak, Tim Hukum Rido Lapor ke Bawaslu Jakarta

Senin, 30 September 2024 | 16:46

Selisih Nyaris 20 Persen, Rudy-Seno Potensial Patahkan Langkah Petahana

Senin, 30 September 2024 | 16:40

Bursa Jepang Hancur, IHSG Ambruk 2,19 Persen

Senin, 30 September 2024 | 16:39

Jelang Pelantikan DPR, Misbakhun Sukses Tembus Finish Berlin Marathon

Senin, 30 September 2024 | 16:35

Uang Sitaan Kasus Korupsi

Senin, 30 September 2024 | 16:30

Selengkapnya