Berita

Zeng Wei Jian/Net

Politik

Affirmative Action

MINGGU, 30 APRIL 2017 | 13:00 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

AFFIRMATIVE action (diskriminasi positif) bertujuan agar golongan termarginal (gender ataupun profesi) memperoleh peluang setara dengan kelompok kuat dalam bidang tertentu.

Di Afrika Selatan, affirmative action diimplementasi sebagai Black Economic Empowerment (BEE) policy. Di Malaysia juga berlaku policy sejenis.

Saya dan Lieus Sungkharisma terlibat perdebatan seputar ini. Saya ingin affirmative action total untuk pribumi. Lieus nggak setuju. Menurutnya, kita setback kalau begitu. Dia setuju affirmative action untuk orang miskin atau pengusaha kecil. Tanpa melihat rasial background.


Lieus ada benarnya. Adanya banyak Tionghoa miskin di Tangerang, Singkawang, Bangka dan sebagainya adalah fakta.

NKRI dimerdekakan demi kesejahteraan pribumi. Tionghoa punya peran. Ada, tapi nggak signifikan. Tokoh-tokoh pribumi mengajak Liem Koen Hian, Oei Tjong Hauw, Tan Eng Hoa, Yap Tjwan Bing ke dalam BPUPKI.

Mestinya pribumi dipuji karena toleransi ini. Bukannya, terus-terusan menghiperbola kebesaran peran Tionghoa. Sampe bawa-bawa siomay, kwetiao, bakmi segala. Di saat membanggakan Susi Susanti, Liem Swie King, mereka diam soal Eddy Tansil, Samadikun atau caci-maki Ahok.

Jawa mesti diapresiasi karena Bahasa Melayu dipilih sebagai "Bahasa Indonesia". Jawa yang mayoritas legowo tidak memaksakan diri. Seperti halnya, agama mayoritas tidak mendesak bentuk negara syariah. Minoritas hendaknya tahu diri.

Fenomena Ahok dan sikap pendukungnya bikin trauma. Finansial power dan politik bergabung. Kuasai media. Membentuk opini dan persepsi. Superioritas etnis jadi bangkit. Berakhir dengan rasisme.

Rasisme itu merupakan sebab tangisan ngeyel pasca Ahok kalah pilgub. Penggerak seribu standing flower galau dan kocak. Orang sombong, tukang gusur, dan pengguna referensi ikan nemo dalam persidangan dianggap sebagai super-hero. Sungguh ngga rasional.

Ngga bisa dipungkiri, Tionghoa pegang ekonomi. Kesuksesan bisnis ini ngga ada kaitannya dengan genetik. Lebih karena adanya para petualang. Mereka lebi dulu menguasai Asia, Australia dan New World. Membentuk bamboo network. Merajai Pasific Rim.

Menurut Forbes, "13 out of world’s 20 richest real estate billionaires are Chinese."

Ada Robert Kuok, Lim Kok Thay, Desmond Lim di Malaysia. Robert Ng, Wee Cho Yaw & Family (Singapura), Lucio Tan, Andrew Tan (Philipina), Lee Shau Kee from Hong Kong. Di Indonesia, nggak usah disebut lagi. Jejaring ini sulit dipatahkan. Etnik lain sulit masuk.

Kekuatan finansial mereka menyeramkan. Bila masuk arena politik, negara bisa diatur seenak hati. Bisa beli hukum.

Sedangkan pribumi should rule the country. Bila Lieus keberatan soal total affirmative action based on racial background, maka saya berpikir hanya pribumi yang boleh jadi pemimpin eksekutif. Baik tingkat I, II dan pusat. Walikota, bupati, gubernur, presiden.

Non pribumi boleh saja jadi anggota DPR, menteri, polisi atau tentara. Namun untuk eksekutif, sebaiknya pribumi.[***]


Penulis Merupakan Aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak)

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya