Seminggu pasca Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, pemandangan kontras tampak dari dua posko pemenangan masing-masing pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
Jika Posko Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, tampak sepi, suasana ramai terlihat di Posko Cicurug, markas tim pemenangan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Suasana sepi tampak di Rumah Lembang. Dari pantauan seminggusetelah pencoblosan, tak ada kegiatan berarti, hanya ada beberapa relawan di posko pemenangan Ahok-Djarot terseÂbut. Kegiatan tersebut dilakukan di beberapa bagian posko.
Sejumlah relawan pendukung berbincang di bagian teras yang cukup luas. Isi perbincangannya, tak jauh dari beberapa hal yang terjadi selama hari pencoblosan tanggal 19 April lalu.
Masuk ke bagian dalam, meja bundar yang dipasang di tengah ruangan berpendingin udara, takterlalu ramai ditempati. Hari itu, hanya ada beberapa relawan pendukung yang sedang menyaksikan siarantelevisi sambil menyaksikan beberapa kegiatan lainnya.
Di bagian belakang terdapat panggung yang biasanya dipakai Ahok maupun Djarot menerima masyarakat saat kampanye. Tenda putih dipasang hingga memenuhi hampir seluruh halaÂman belakang rumah tersebut.
Banner besar bertuliskan "Kerja Pagi Basuki Djarot Ini Baru Jakarta" masih belum dicopot dari tempatnya.
Di sekitar banner tersebut, tiga orang relawan pendukung pasangan itu tengah asik berbinÂcang. Di posko tersebut, Toba Siahaan, tengah berbincang bersama beberapa relawan penÂdukung pasangan Basuki-Djarot. Beberapa kursi disusun di teras. Beberapa rekannya duduk di kursi, sedangkan yang lainnya duduk di pagar teras rumah yang berada persis di depan Taman Situ Lembang, Menteng itu.
"Saat ini paling ada relawan-relawan kita kumpul. Kegiatannya berbagi cerita tentang dinamika yang terjadi pada pilkada kemarin, khususnya pada saat pencobloÂsan," ucap Toba, saat
Rakyat Merdeka menanyakan kegiatanÂnya di posko tersebut.
Meski telah mengetahui haÂsil hitung cepat (
quick count) dimenangi pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Toba dan rekan-rekannya masih menunggu hasil resmi yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami relawan masih tetap bekerja untuk Pak Ahok, bekerja melayani masyarakat. Masih datang satu atau dua orang warga yang datang ke posko ini. Tapi, tidak seramai dulu," tuturnya.
Tujuannya pun, kata Toba, macam-macam. Ada yang datangkarena tahu kalah, dan ingin merasakan menginjak tempat ini. Ada pula yang datang ingin sekadar berfoto di rumah bernoÂmor 27 tersebut.
"Kebanyakan yang datang ingin duduk di sini, dan merasa puas saja kalau sudah di sini, apalagi ibu-ibu. Ada juga warga yang lapor mengenai dinamika saat pencoblosan," ucap pria yang mengaku sebagai Relawan Gelora Sahabat Ahok itu.
Di tempat sama, relawan lainÂnya, Rekky Silalahi mengaku, masih belum mempercayai haÂsil yang diperoleh jagoannya. Penyebabnya, dia mendapat laporan mengenai pelanggaran-pelanggaran.
"Walaupun Pak Ahok sudah menerima, sementara ini kami masih menampung, dan melaporÂkannya ke Posko Pemenangan di Jalan Borobudur. Harapan saya terbuka saja, kalau fair, kami menerima hasil itu dengan lapang dada. Yang penting fair dan terbuka," ucapnya.
Ke depan, jika sudah ada pengumuman resmi dan paslon Anies-Sandi dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU, Rekky berharap, Anies bisa menjadi pemimpin seluruh Jakarta, buÂkan hanya Gubernur bagi penÂdukungnya saja.
"Sedangkan untuk Pak Ahok, kami sampai kapanpun akan mendukung beliau selama masih memberikan sumbangsih yang baik bagi Indonesia," tandasnya.
Sekitar dua km dari Rumah Lembang, Posko Cicurug tampak lebih meriah. Selasa (25/4), Anies-Sandi menggelar silaturahmidengan awak media dan pendukungnya. Silaturahmi digelar di halaman depan Posko Cicurug. Sebuah panggung dibangun di bawah sebuah tenda berwarna merah putih. Beberapa pemain musik mengiringi acara tersebut.
Sejumlah poster dan karangan bunga berjejer di posko tersebut. Foto pasangan Anies-Sandi menggunakan seragam guberÂnur-wakil gubernur, lengkap dengan topinya, terpampang di depan posko. Foto itu ada setelah keduanya menjadi pemenang berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei.
Dari pantauan, foto yang dicetak menggunakan banner tersebut, terpampang di pagar pintu masuk. Anies-Sandi tampakmenggunakan seragam putih dengan topi hitam berlogo Garuda Pancasila.
Selain foto banner, karanganbunga yang mengucapkan seÂlamat atas kemenangan Anies-Sandi berdasarkan hasil hitungcepat, juga dipampang. Karangan bunga tersebut, misalÂnya tertulis dari Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Umar Key dan PT Veritra Sentosa Internasional. Selain itu, ada spanduk ucapanselamat dari tokoh Partai Gerindra asal Maluku.
Hari itu, Posko Anies-Sandi yang beberapa hari sebelumÂnya sepi, tampak ramai namun santai. Anies-Sandi dan tim pemenangannya bergantian naik ke panggung, sementara awak media dan beberapa orang yang hadir, duduk lesehan di atas karpet berÂwarna merah di dekat panggung.
Anies dan Sandi akrab berÂsama awak media duduk leseÂhan. Menggunakan kemeja biru, bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, tertawa bersama melihat kesan dan pesan yang diberikan perÂwakilan media.
Pada kesempatan itu, Anies mengungkapkan kesannya seÂlama masa kampanye. Katanya, jalan bersama media selama masa kampanye menjadi pengalaman baru baginya.
"Ini pengalaman baru, biasanÂya dengan teman-teman media interaksi ada jamnya, ada batas waktunya. Dengan kampanye kemarin, ke mana saja, di mana saja, kapan saja sama-sama warÂtawan terus. Ini jadi pelajaran menarik," kata Anies.
Anies memandang hal terseÂbut merupakan era baru dari media. Segala sesuatu yang apa adanya menjadi konsumsi publik melalui media.
"Saya merasa bersyukur bahÂwa teman-teman yang bersama-sama itu, teman-teman yang positif dan nuansa kerjasamanya baik, tetap kritis, tetap objektif, dan sekaligus buat kita penjaga feedback," tutur Anies.
Hal senada disampaikan cawagub Sandiaga. "Ini bukan kampanye modern, tapi kandidat modern sampai mau pegang ini (mik pewarta) sendiri," gurau Sandiaga.
Latar Belakang
Jumlah Warga Yang Melaksanakan Hak Pilih Masih Jauh Dari Total DPT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan penghitungan suara atau real count Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua.
Hasilnya, pasangan nomorurut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengungguli pasanÂgan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
Berdasarkan data masuk dari 13.034 TPS atau 100 persen dari jumlah seluruh TPS, Ahok-Djarot meraih 42,05 persen atau 2.351.438 suara. Sedangkan pasangan Anies-Sandi meraup 57,95 persen atau 3.240.379 suara. "Total suara dari seluruh suara yang masuk, yaitu berÂjumlah 5.591.817 dari 13.034 TPS," demikian KPU dalam situs resminya.
Data hasil Pilkada DKI 2017 putaran kedua yang dihitung KPU ini, berdasarkan entry data Model C1. KPU menegaskan, perolehan suara ini merupakan hasil sementara, bukan hasil final. "Jika terdapat kesalahan dalam Model C1 akan dilakuÂkan perbaikan pada proses reÂkapitulasi di tingkat atasnya," tulis KPU.
Sementara dari tingkat partisiÂpasi pemilih, Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno mengatakan, ada kenaikan. Meski demikian, jumlah warga yang melaksanaÂkan hak pilihnya, masih jauh dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT)
"Dari total daftar pemilih tetap DKIsebanyak 7.256.513, hanya 5.661.394 jiwa yang mengguÂnakan suaranya," ujar Sumarno di Auditorium Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Sumarno menyebutkan, parÂtisipasi pada pemilihan putaran kedua sebesar 78 persen, lebih tinggi dibanding putaran perÂtama yang hanya 77,1 persen.
"Ini melampaui target nasional,77,5 persen," ujarnya.
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat mengumpulkan 2.350.887 suara atau 42,05 persen, sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 3.239.668 suaraatau 57,95 persen.
Komisioner KPU DKI Betty Epsilon Idroos menuturkan, proses kali ini jauh lebih cepat dibanding pilkada putaran perÂtama yang memakan waktu 2 x 24 jam. Hasil situng per wilayah juga dapat disimak melalui laÂman pilkada2017.kpu.go.id.
"Pada putaran pertama, perbeÂdaan hasil situng dan perhitunganberjenjang hanya 0,3 persen. Namun, perhitungan manual dan berjenjang nanti yang akan diÂjadikan dasar hasil resmi KPU," tutupnya. ***