Berita

Foto: Repro

Jaya Suprana

Michael Anthony Dan Appassionata Beethoven

JUMAT, 07 APRIL 2017 | 12:15 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

APABILA petang hari Sabtu 7 April 2017, Anda belum memiliki rencana acara kegiatan maka saya undang Anda untuk menghadiri pergelaran resital piano tunggal Michael Anthony di ruang resital Erasmus Huis, kawasan Kuningan Jakarta.  

Michael Anthony adalah seorang remaja usia 13 tahun kelahiran Jakarta yang kini menjadi pianis muda berbakat luar biasa peserta program Recital Master Class di Jaya Suprana School of Performing Arts.

Michael Anthony sejak lahir tunanetra dan autis namun atau maka pada usia 8 tahun tanpa mengenal notasi musik dan tanpa tahu siapa itu Ludwig van Beethoven dan tanpa bimbingan siapa pun hanya berkat beberapa kali secara kebetulan atas kehendak diri sendiri mendengar rekaman tiga mahasonata mahakarya Ludwig van Beethoven sudah hafal luar kepala serta mampu utuh mempergelarakan Sonata opus 13 dalam c kecil yang populer dengan sebutan Pathetique, Sonata opus 27 nomor 2 dalam cis kecil “Moonlight“ serta Sonata opus 57 dalam f kecil yang mashur dengan sebutan Appassionata ketiga-tiganya adalah mahakarya sang mahapujanggamusik Ludwig van Beethoven.


Sekedar bagi mereka yang belum tahu bahwa Appasionata merupakan mahakarya seni musik paling rumit, paling sulit, paling problematis, paling rapuh maka menjadi paling berbahaya untuk dipergelar di panggung resital perlu saya kisahkan bahwa diri saya sebagai pemegang rekor dunia pianis pertama yang mempergelar resital piano tunggal dengan keseluruhan repertoar terdiri dari karya seni musik Indonesia di panggung gedung kesenian paling bergengsi di planet bumi masa kini, Carnegie Hall baru mampu memainkan Appasionata setelah babak belur, bersimbah keringat, air mata dan darah mempelajarinya selama setahun penuh pada masa saya berusia 21 tahun.

Meski sudah relatif mampu memainkannya namun saya tidak cukup punya percaya diri untuk mempergelar mahakarya mahasulit dan maharumit itu di panggung resital piano tunggal. Pada suatu petang hari pada tahun 2012 mendadak saya mendengar Appassionata dimainkan oleh entah siapa di salah satu ruang di Jaya Suprana School of Performing Arts, Mall of Indonesia, Jakarta.

Saya terkejut ketika mengetahui bahwa yang memainkan Appassionata ternyata adalah Michael Anthony yang pada masa itu baru berusia 8 tahun yang berarti 13 tahun lebih muda ketimbang saya ketika di Jerman dengan susah-payah mampu memainkan Appassionata. Tak terbayangkan sebelumnya dalam khayalan saya yang paling khayal bahwa ada seorang anak berusia 8 tahun penyandang tunanetera dan autis tanpa bimbingan, tanpa didikan, tanpa pengarahan siapa pun , secara mendadak langsung mampu menghafal dan memainkan Appassionata.

Jelas bahwa kenyataan luar biasa semacam itu tidak lagi masuk kategori jenius sebab sudah merupakan mujizat yang memang hanya bisa terjadi atas Kehendak Yang Maha Kuasa. Pada saat itu saya memang melihat fakta realita bahwa otak dan sanubari Michael Anthony sudah mampu menghayati Appassionata namun tulang dan otot jari-jemari tangan anak usia 8 tahun itu belum berkembang untuk siap mempergelar Appasisionata di panggung resital piano tunggal.

Syukur Alhamdullilah, Jaya Suprana School of Performing beruntung memiliki seorang mahaguru piano alumnus Yayasan Pendidikan Musik Jakarta asuhan sang Empu Pianis Indonesia, Iravati Sudiarso , yaitu Ivana Chandra yang kemudian kami percayakan untuk mendidik dan menggembangkan kemampuan tehnis pianistis Michael Anthony.

Maka pada tanggal 7 April 2017 mulai pk 17.00 wib, silakan Anda datang ke Erasmus Huis Jakarta untuk menyaksikan Michael Anthony menciptakan rekor dunia sebagai pianis tunanetra dan autis usia 13 tahun mempergelar resital piano tunggal dengan repertoire Jaya Suprana: Rhapsodia Lir Ilir / Georg Friederich  Haendel: Harmonious Blacksmith / Sergei Rachmaninoff: Prelude in g minor, op 23 no 5/  Felix Mendelssohn : Rondo Capriocioso, op 14/  Franz Liszt : Hungarian Rhapsody no 6/  Claude Debussy: Prelude from Pour le Piano / Alberto Ginastera: Danzas Argentinas serta Ludwig van Beethoven: Sonata opus 57 dalam f kecil “Appassionata”.

Insya Allah, pada petang hari 7 April 2017 itu , Anda akan menjadi saksi hidup bagi suatu peristiwa mujizat yang belum pernah sepanjang sejarah peradaban umat manusia di planet bumi ini.[***]

Penulis adalah pianis, komponis, pemrakarsa Recital Master Class Programm sebagai inkubator para pianis muda Indonesia



Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya