Berita

Foto/Net

Jaya Suprana

Jer Basuki Mawa Beya

RABU, 05 APRIL 2017 | 11:05 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DALAM bersemangat menatalaksanakan program pembangunan infrastruktur sebagai upaya pemerintah menyejahterakan rakyat tampil mazhab yang menegaskan bahwa pembangunan senantiasa bahkan niscaya membutuhkan pengorbanan sesuai dengan peribahasa Jawa: Jer Basuki Mawa Beya.

Semboyan Jer Basuki Mawa Beya bagi masyarakat Jawa dianggap sedemikian penting sehingga diresmikan oleh Perda untuk diterapkan di bawah lambang Daerah Provinsi Jawa Timur. Dalam bahasa Indonesia semboyan Jer Basuki Mawa Beya dapat dimaknakan sebagai "demi mencapai kesejahteraan dibutuhkan pengorbanan".

Bicara tentang pengorbanan, saya pribadi teringat pada kisah mahaguru kenegaraan saya, Soepardjo Roestam sebagai Menko Kesra kabinet Pak Harto yang di masa perjuangan kemerdekaan RI pernah menjadi ajudan Panglima Besar Soedirman. Pak Pardjo berkisah kepada saya tentang pesan wanti-wanti Pak Dirman kepada segenap tentara nasional Indonesia agar selalu siap berkorban demi mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negara dan bangsa Indonesia.


Namun Pak Dirman tidak lupa menegaskan adalah pihak yang hukumnya wajib siap berkorban adalah tentara nasional Indonesia. Jangan sampai dalam pengorbanan yang dikorbankan adalah rakyat Indonesia! Dari pesan Jenderal Besar Soedirman dapat disadari bahwa pada hakikatnya makna kata “pengorbanan” yang tepat dan benar sebenarnya adalah yang siap berkorban adalah diri kita sendiri masing-masing bukan orang lain.

Maka adalah tepat dan benar apabila pembangunan infrastruktur ditatalaksanakan oleh para pelaku pembangunan infrastruktur sesuai falsafah Jer Basuki Mawa Beya dengan kebijakan bahkan keyakinan untuk mengorbankan diri sendiri masing-masing. Namun adalah sangat tidak tepat dan tidak benar apabila pembangunan infrastruktur ditatalaksanakan dengan kebijakan dan keyakinan untuk mengorbankan kepentingan orang lain apalagi rakyat.
Pembangunan infrastruktur dengan mengorbankan rakyat jelas tidak sesuai dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan yang telah disepakati segenap negara anggota Persatuan Bangsa Bangsa termasuk Indonesia sebagai pedoman pembangunan abad XXI tanpa mengorbankan kepentingan rakyat serta juga tidak sesuai dengan inti makna falsafah Jer Basuki Maya Beya .  

Bahkan apabila dilanjutkan lebih jauh dan lebih mendalam pada hakikatnya pembangunan infra stuktur dengan mengorbankan rakyat juga sangat tidak sesuai dengan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang tercantum pada paragraf ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Makna pengorbanan yang tepat dan benar pada pembangunan adalah yang wajib siap berkorban adalah para pelaku pembangunan. Makna pengorbanan dalam pembangunan jangan sampai dikelirukan sehingga berubah menjadi yang wajib dikorbankan adalah rakyat.

Jangan sampai falsafah indah Jer Basuki Mawa Beya diplesetkan menjadi slogan egoistik Sing Basuki Aku, Sing Mawa Beya Kowe alias Yang Sejahtera Aku, Yang Berkorban Kamu. [***]

Penulis adalah pembelajar falsafah Jawa dan pembangunan berkelanjutan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya