Berita

Djarot Syaiful Hidayat/Net

Nusantara

Islam Rahmatan Lil 'Alamin Harus Menjadi Kekuatan Di Ibukota

SENIN, 27 MARET 2017 | 06:40 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Islam yang rahmatan lil 'alamin atau Islam sebagai agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, harus dikuatkan di Ibukota DKI Jakarta.

"Islam itu sejuk penuh kasih dan sayang. merangkul bukan memukul. Ukhuwah islamiah dan ukhuwah wathoniah adalah ciri ajaran dari Rasulallah yang ditanamkan kepada saya dari kecil. Juga ukhuwah basariah terhadap sesama karena kita manusia," ujar Calon Wakil Gubernur Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat dalam Silaturrahmi Kebangsaan bersama Para Khatib dan Simpul Masyarakat Madura se-DKI untuk Gubernur DKI Pelayan Warga dan Umat Islam DKI, di Nam Center Hotel Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (26/3).

Silaturrahmi Kebangsaan tersebu dihadiri, pakar ekonomi Imam Sugema, tokoh agama KH. Lora Fathurt Zubair Mononthazor yang merupakan cicit pendiri NU KH. Kholil Bangkalan, Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto, dan sejumlah tokoh masyarakat Madura. Kegiatan ini juga diikuti 40 kiai dari Forum Khotib seperti KH. Jaelani AB, KH. Achamad Muntaha, KH. Sahal, dan 65 perwakilan Simpul Madura se-DKI.


Dalam pertemuan tersebut KH. Lora Fathur Rozi Zubar menyatakan, betapa saat ini paham garis keras dan wahabi sudah berkembang luas di DKI.

"Bagaimana masjid yang dulunya dikuasai dan menjadi tempat ibadah bagi Nahdliyin maupun Muhammadiyah kini dikuasai oleh kaum wahabi dan Islam garis keras," tegasnya.

"Sekarang kita harus buka. Biar semua warga Nahdliyin bisa masuk masjid dan ibadah di semua masjid. Biar masjid bisa dipakai untuk menyampaikan Islam rahmatan lil 'alamin dan Islam Nusantara dan bisa menyatu dengan akar budaya Indonesia," terangnya menambah.

Pada kesempatan tersebut Djarot menjelaskan bahwa pada bulan April mendatang, akan diresmikan sebuah masjid besar di wilayah Jakarta Barat dan diberi nama Masjid Raya KH. Hasyim Asyiari. Kemudian nanti, juga akan dibangun Masjid Raya KH. Ahmad Dahlan di Jakarta Selatan agar dapat bersanding satu sama lain.

"Sekarang sudah ada dua masjid raya di Jakarta, yakni Mashid Istiqlal di Jakarta Pusat dan Islamic Center di Jakarta Utara. Maka, saran Gus Sholah harus dibangun lagi Masjid di Jakarta Timur dan akan diberi nama Masjid Raya HOS Tjokro Aminoto," ujar Djarot.

KH. Jaelani AB juga mengatakan bahwa NU tidak berpolitik dan lahir sebagai antitesa wahabi. Oleh sebab itu, Pemprov DKI akan bekerjasama dengan NU serta Muhammadiyah memakmurkan masjid sekaligus membangun pembinaan agama bagi masyarakat, dan marbot masjid akan diberangkatkan naik haji atau umroh.

Pada Kesempatan yang sama, Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri sangat memberi perhatian dan memiliki kedekatan yang kuat dengan ulama NU, dan juga masyarakat Madura yang hampir semuanya adalah nahdliyin.

"Ibu Mega membela semua umat. PDI Perjuangan sangat dekat dengan umat Islam. PDI Perjuangan memiliki Baitul Muslimin dengan visinya mewujudkan Islam Nusantara yang berkemajuan untuk Indonesia Raya. Sayap partai tersebut bertugas membangun persaudaraan dengan organisasi muslim" ujar Hasto.

Ia juga mengatakan, PDI-P sangat dekat dan menjalankan gagasan dari cendekiawan muslim Nurcholis Madjid. "Pak Djarot juga berasal dari keluarga NU yang kental, sangat dekat dalam pergaulan luas NU," tukasnya.

Hasto juga menyampaikan tentang gagasan Trisakti Bung Karno. Atas dasar semangat mewujudkan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan, maka Megawati memerintahkan anggota DPR RI dapil Madura untuk mengadakan kongres kebudayaan Madura.

Kemudian Hasto bercerita kepada para ulama dan tokoh-tokoh Madura se-DKI itu tentang kedatangan Ahok ke kediaman almarhum Nurcholish Madjid (Cak Nur) pada Kamis (24/4) lalu. Saat itu Omi Komaria-istri almarhum- menyerahkan Ensiklopedi Nurcholish Madjid sebanyak empat jilid. Eksiklopedi ini memuat gagasan keislaman, keindonesiaan dan kebhinekaan.

Pemberian itu merupakan simbol kepercayaan keluarga dan murid-murid Cak Nur kepada Ahok-Djarot yang didukung PDI-P untuk melanjutkan dan terus mengembangkan semangat keislaman yang inklusif, ramah, harmonis dengan kebhinekaan dan mengedepankan kebersamaan dan kemaslahatan bangsa Indonesia. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya