Berita

Politik

Menko Wiranto Buka Acara Rakernas Dan Semiloknas HMPI

SENIN, 20 MARET 2017 | 02:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menkopolhukam Wiranto membuka acara Rapat kerja Nasional dan Semiloknas Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Sabtu (18/3).

Mantan Pangab tersebut juga sekaligus memberikan Kuliah Umum bertema "Politik Internasional dan Radikalisme Sektarian Agama; Dampaknya Terhadap Progesivitas Kebhinekaan".

Selain Wiranto, juga hadir Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. KH. Yudian Wahyudi, anggota Komisi X DPR RI Sukamta, Asdep Kemenpora RI Hamka, Kepala Cabang BPJS Jateng-DIY dr. Haris Jatmiko, Sekretaris Program 5.000 Doktor Amiruddin Kuba, dan juga Ketua Umum HMPI Andi Fajar Asti.  


Dalam pidatonya, Wiranto mengatakan bahwa pembentukan Badan Cyber Nasional (BCN) menjadi landasan payung bagi kegiatan siber secara nasional. Sebab, kejahatan siber saat ini sudah memasuki lintas antarnegara dan menjadi ancaman serius bagi bangsa serta keamanan nasional. Hal ini jelas harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, seiring pesatnya kecanggihan teknologi.

Untuk menghadapi ancaman siber, saat ini di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah terdapat Cyber Defence, Badan Intelijen Negara memiliki Cyber Intelligence dan Kepolisian memiliki Cyber Security.

"Mereka tetap jalan, tapi ini satu badan siber yang memayungi dan mengkoordinasikan itu semua," kata Wiranto, seraya menyebutkan, pemerintah melekatkan tugas dan fungsi badan siber nasional itu ke Lembaga Sandi Negara (LSN).

Menurut Wiranto, isu siber tak bisa ditangani sembarangan. Ia juga menekankan Pemerintahan Joko Widodo juga gencar menyoroti permasalahan siber. Pembentukan BCN diharapkan bisa mengamankan lingkungan masyarakat modern yang didominasi pengguna internet.

Sedangkan Hidayat Nur Wahid mengatakan, kecanggihan teknologi memiliki dampak luas bagi kehidupan manusia, dari sisi positif maupun sisi negatif, termasuk terbukanya peluang untuk berbuat kejahatan lintas negara.

Meski begitu, ia menegaskan, tindakan kekerasan dan radikalisme dengan mengatasnamakan agama sangat disayangkan. Apalagi, Islam juga meneguhkan diri sebagai agama yang rahmatanlil'alamin.

Untuk meminimalisir serbuan radikalisme dan kekerasan dalam masyarakat, menurut Hidayat, diperlukan peningkatan pemahaman agama secara benar, selain peningkatan kesejahteraan rakyat. Sebagai Warga Negara Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika dengan Pancasila sebagai pondasi bangsa sudah selayaknya mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, Andi Fajar Asti menegaskan bahwa perilaku intoleransi dan radikalisasi di Indonesia setidaknya disebabkan oleh kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat yang begitu tajam. Karena itu, tugas pemerintah adalah bagaimana menekan tingkat kesenjangan dan ekonomi tersebut dengan perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan pendidikan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya