Berita

Pertahanan

Uni Eropa Ingin Adopsi Cara Indonesia Tangani Terorisme

JUMAT, 17 MARET 2017 | 17:23 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Uni Eropa ingin mengadopsi cara aparat keamanan Indonesia mengatasi ancaman teroris. Selama ini Eropa memandang Indonesia memiliki cara yang efektif dan bisa mereka terapkan di negara-negara anggota.

Demikian salah satu kesimpulan dari pertemuan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius, dengan EU Counter-Terrorism Coordinator, Gilles de Kerchove, di markas besar Uni Eropa, di Brussel, Belgia, Kamis waktu setempat (16/3).

Pada pertemuan itu, Kepala BNPT didampingi Sestama, Mayjen TNI R. Gautama Wiranegara (wakil delegasi), Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol. Arief Dharmawan, Plt. Deputi Kerjasama Internasional Brigjen Mar. Yuniar Ludfi, Direktur Penindakan Brigjen Pol. Torik Aryono, dan Kasubdit Kerjasama Kawasan Amerika dan Eropa Wandi A. Syamsu.

"Mereka (Uni Eropa) memuji langkah positif yang menggabungkan upaya pencegahan dan penindakan, dan penanganan FTF (Foreign Terorist Fighter). Mereka juga ingin bersinergi lebih kuat dan mengadopsi cara Indonesia untuk diterapkan di Eropa," kata Komjen Suhardi Alius lewat keterangan pers yang diterima hari ini (Jumat, 17/3).

Suhardi menjelaskan, terorisme adalah masalah global dan membutuhkan penanggulangan maksimal serta serius. Tidak satu pun negara di dunia ini yang kebal terhadap ancaman terorisme. Karena itu, selain memperkuat sinergi di dalam negeri, BNPT juga terus menggalang kekuatan internasional dalam memerangi terorisme.

Suhardi mengungkapkan langkah BNPT menggandeng 27 kementerian dan lembaga serta pemerintah provinsi dalam menjalankan kebijakan nasional, strategi, dan pelaksanaan penanggulangan terorisme. Tidak ketinggalan, lulusan Akpol 1985 ini juga menerangkan peran signifikan organisasi kemasyarakatan (Ormas) seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam membantu BNPT menjalankan program deradikalisasi. [ald]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden

Sabtu, 21 September 2024 | 08:09

UPDATE

Masuk Komite III DPD, Komeng Bakal Perjuangkan Hari Komedi Nasional

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:04

Kadis Pendidikan Polman Diduga Arahkan Guru Dukung Paslon Tertentu di Pilkada

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:57

KPU Harusnya Beberkan Rekam Jejak Dewan Bukan Umur

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:53

IKI Indonesia Naik ke Level 52,48 per September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:47

Iran Tolak Kirim Tentara ke Lebanon, Optimis Hizbullah Kuat Lawan Israel

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:46

Hilgers dan Reijnders Resmi Jadi WNI, Sepak Bola Nasional Makin Maju

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:44

Fokus Perjuangkan Hari Komedi, Komeng Ogah Jadi Pimpinan DPD

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:20

Kekayaan Melonjak, Mark Zuckerberg Resmi Gabung Klub 200 Miliar Dolar Bareng Elon Musk

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:18

BPOM Ancam Cabut Izin Kosmetik Overclaim, Influencer Juga Bakal Dipanggil

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:07

Korban Banjir Nepal Tembus 193 Orang

Selasa, 01 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya