Berita

Pertahanan

Grup FB Berkonten Porno Skala Internasional, Dikelola ABG Malang

RABU, 15 MARET 2017 | 00:32 WIB | LAPORAN:

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Metro Jaya (PMJ) membongkar kejahatan pornografi anak jaringan internasional. Selain orang dewasa, pelaku juga berasal dari anak-anak.

Aksi cabul terungkap setelah Subdit Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya melakukan patroli di dunia maya. Kepolisian mendapati sebuah grup Facebook berkonten cabul "Official Candy's Group."

"Setelah dilakukan patroli cyber oleh jajaran, terungkap adanya foto dan video porno anak. Karena itu dilakukan tindakan," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan, Selasa (14/3).


Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya terungkap otak di balik grup tersebut. Kemudian dilakukan penangkapan terhadap empat tersangka di wilayah Malang, Jawa Timur.

Antara lain Wawan (27), Diki Firmansyah (17), DS (24) dan SHDY (16). Termasuk juga penyitaan barang bukti ponsel.

Ironisnya, tersangka termuda merupakan perempuan. Remaja bertubuh kurus itu bertugas sebagai administrator grup.

"Kalau Wawan yang buat grup dibantu rekannya," kata Kapolda yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Menurut tersangka, jika berminat semua orang bebas bergabung. Namun, syaratnya wajib mengirim link konten porno anak, baik yang dilakukan manusia, maupun kartun. Ketika menjadi anggota, mereka diwajibkan senantiasa melakukan rutinitas itu.

"Kalau nggak aktif, member pasif, dikeluarkan. Mereka juga dimasukkan ke grup WhatsApp, dan wajib melakukan hal serupa," jelasnya.

Video dibagikan juga harus yang teranyar. Ada bonus apabila hal itu dipenuhi.

"Setiap video di-klik, dapat Rp 15 ribu. Tapi kasus ini lebih ke pemuasan seksual, bukan soal transaksinya. Karena nilainya sejauh ini kecil," papar alumni Akpol tahun 1984 itu.

Kewajiban membagi konten cabul tak hanya dilakukan anggota. Tapi juga dilakukan pengelola.

Tersangka Wawan sempat meng-upload video persetubuhannya dengan anak-anak. Hal itu juga dilakukan Diki Firmansyah. Dari aksi tersebut diketahui banyak korban-korban cabul keduanya.

Totalnya ada delapan anak berusia 5-12 tahun yang menjadi korban. Mereka berasal dari Jakarta, Bogor dan Malang. Korban dan tersangka diperkirakan masih terus bertambah.

"Berdasarkan pengakuan pelaku, grup juga bukan hanya satu, tapi lebih," tutup bekas Kadiv Propam Polri itu. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya