Berita

Foto/Net

Bisnis

Jokowi Ajak Konglomerat Korsel Terus Tingkatkan Investasi

SELASA, 14 MARET 2017 | 13:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo mengajak pengusaha asal Korea Selatan (Korsel) untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia. Korsel disebut Jokowi sebagai negara yang sangat besar, sangat indah, dan dihuni oleh masyarakat yang ramah. Saat ini, Korsel menjadi negara ketiga dengan investasi terbesar di Indonesia.

Perusahaan asal Korsel, kata Jokowi, memiliki kontribusi yang besar dalam industri dasar nasional. Seperti sektor baja, sektor petrochemical, dan pabrik sepatu Korea dan pabrik garmen, yang memperkerjakan lebih dari 900 ribu orang pekerja Indonesia.

"Untuk melanjutkan investasi-investasi tersebut, saya ingin mengajak Anda menuju tahap selanjutnya ke dalam indutri kreatif dan industri pariwisata," kata Jokowi saat menjadi pembicara kunci pada acara Indonesia Korean Business Summit 2017, di Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (14/3), seperti dikabarkan setkab.go.id.


Presiden menjelaskan, Indonesia tidak hanya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Tapi merupakan kepulauan ini membentang di sepanjang khatulistiwa, sehingga Indonesia benar-benar surga pulau tropis.

Mendiami surga pulau tropis ini, dengan orang-orang yang termasuk dalam salah satu yang paling bersahabat, paling ramah, paling baik hati di dunia, Jokowi meyakini Indonesia adalah "The True Taeyang-Ui Huye", keturunan matahari sejati.

Diakui Jokowi, sebagai negara berkembang, tentu infrastuktur selalu menjadi persoalan. Namun dia meyakinkan, bahwa pemerintah sedang memperbaikinya sekarang, dengan cepat. "Infrastruktur kami akan segera terhubung, pada setiap bagian dari negara kami yang sangat luas," ujarnya.

Jokowi mengemukakan, dua bulan setelah dirinya bertugas, dirinya mengurangi subsidi bahan bakar lebih dari 80 persen, dan dari sini kemudian membebaskan 15 miliar dolar AS per tahun dari jatah/ruang fiskal untuk dialokasikan ke dalam anggaran infrastuktur pembangunan yang besar, bahkan terbesar dalam sepanjang sejarah Indonesia.

"Hal ini memperbesar biaya infrastruktur, termasuk kontruksi 35.000 megawatt proyek listrik, 1.000 kilometer tol, 3.258 kilometer rute kereta api, 15 pelabuhan baru dan 10 pengembangan bandara, 20 pelabuhan, dan pengembangan pelabuhan. Ini membuka destinasi baru untuk pariwisata domestik dan internasional," papar Jokowi, seraya mengingatkan para peserta Korean Business Summit tentang keindahan Bali, dan menyampaikan bahwa pemerintah membuat program yang disebut 10 Bali Baru.

Menurut Kepala Negara, Indonesia adalah tempat yang baik untuk ke arah pengalaman kreatif, terhadap pengalaman. Kebudayaan Indonesia yang kaya, tradisi yang beragam seperti dalam handycraft, membuktikan Indonesia mempunyai talent pool (bakat) untuk industri kreatif. Selain itu, sebagai negara yang berada di rangking keempat untuk penggunaan Facebook, dan Jakarta adalah nomor satu untuk jumlah pengguna Twitter, Jokowi menegaskan, bahwa Indonesia juga sangat sosial sama halnya peningkatan digital.

"Kami menyadari bahwa industri berubah, dan perekonomian juga berubah. Kami berniat untuk mengembangkan seiring dengan industri revolusi keempat. Dan kami menantikan untuk berpetualang dalam perjalanan ini bersama Anda semua," kata Jokowi menantang para pengusaha Korsel untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.

"Ke depan kami berharap Korea dapat terus meningkatkan penanaman modalnya," sambung Jokowi mengakhiri sambutannya.

Korean Business Summit 2017 itu dihadiri oleh sejumlah konglomerat asal Korsel. Para konglemerat itu berasal dari di perusahaan-perusahaan papan atas Korsel seperti Sohn Kyung-Shik (Chairman CJ Group), Chung Jin Haeng (President of Hyundai Motor Group), Cho Yangho (Chariman Korean Air), JK Shin (President Samsung). Dalam kesempatan itu juga ditandatangani MoU promosi investasi antara BKPM dengan Korea Trade and Investment Agency (KOTRA). [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya