Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
KELAHIRAN dan kehidupan nabi Muhammad Saw sekaÂligus sebagai perintis dan mencontohkan masyarakat ummah yang ideal atau khaiÂra ummah. Sebagaimana disÂinggung dalam pembahasan terdahulu, kata ummah berasÂal dari bahasa Hebrew/Ibrani, alef-mem yang arti dasarnya cinta kasih. Kemudian menyeberang menjadi baÂhasa Arab umm yang arti dasarnya ibu. Umm diÂartikan ibu karena ibu memiliki cinta kasih yang paling dalam. Dari akar kata alif-mim membentuk kata amam (keterdepanan, keunggulan), imam (imam shalat, pemimpin), ma'mum (pengikut imam, rakyat), amamah (konsep yang mengatur antara imam dan makmum serta pemimpin dan rakyat). Keseluruhan makna dasar ini menghimÂpun suatu komunitas khusus yang bernama umÂmah (baca: umat).
Qabilah ialah suatu komunitas yang dipersatÂukan oleh ikatan-ikatan primordial seperti ikatan kesukuan, ikatan persamaan latar belakang seÂjarah, etnik, dan bahasa. Qabilah biasa diartikan dengan clan dalam bahasa Inggeris yang berarti suku bangsa tertentu yang menghimpun sejumÂlah suku-suku local yang kecil-kecil, namun beÂlum bisa disebut umat karena tidak memiliki unÂsur-unsur tententu. Substansi dan unsur penting yang harus ada di dalam komunitas ummah ialah: adanya kasih sayang yang mengikat dalam suatu komunitas, adanya pemimpin yang disegani dan berwibawah, adanya makmun atau rakyat yang kritis tetapi santun, adanya system yang mengÂatur antara yang memimpin dan dipimpin, dan adanya ideology kebersamaan yang bersifat koÂsmopolitan.
Salahsatu ciri masyarakat ummah ialah penghargaan terhadap pluralitas masyarakat, termasuk perbedaan agama dan kepercayaan. Relasi antar umat beragama bukan hal asing bagi bagi Nabi. Banyak contoh sejarah yang diÂlakukan Nabi sangat menakjubkan. Ia banyak ditolong dan menolong agama lain. Ketika Nabi masih remaja melakukan misi perdagangan ke Syiria. Disana ia ketemu seorang pendeta yang melihat tanda-tanda ajaib di bahu MuÂhammad. Sang pendeta memintanya agar lebih baik segera kembali karena anak ini kelak akan menjadi orang besar, menjadi Nabi. Peristiwa lain ketika Nabi baru saja mendapatkan wahyu pertama di goa Hira, ia dipertemukan dengan seorang pendeta kenalan isterinya, dan sang pendeta menerjemahkan pengalamn Nabi MuÂhammad sebagai awal dari misi kenabiannya. Nabi Muhammad sejak awal kenabiannya suÂdah akrab dengan pendeta.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33