Berita

Wahidin-Andika/Net

Politik

Kubu Wahidin: Tuduhan Kecurangan Tidak Hargai Demokrasi

SABTU, 25 FEBRUARI 2017 | 19:06 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

Tim pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy (Wahidin-Andika) menyatakan sejak awal sudah komitmen dengan tahapan berjenjang, karena itu merupakan amanah undang-undang yang berlaku.

"Kami instruksikan kepada semua saksi paslon nomor satu untuk tidak hanya berpegang pada hasil quick count atau real count KPU. Meskipun hasilnya tidak akan berbeda secara subtansial," ujar Jazuli Abdillah selaku juru bicara Wahidin-Andika kepada redaksi, Sabtu (25/2).

Dia menjelaskan, timnya mengikuti proses rekapitulasi dengan baik dan teliti. Bila ada perbedaan pada setiap tahapan ada formulir data sebagai bukti, seperti form C1 dan form 6A yang bisa dikonfirmasi secara terbuka di rapat pleno setiap tingkatan.


"Rekapitulasi berjenjang itulah yang penting harus dikawal. Saksi kami kuat dan terlatih, form C1 yang kita miliki sangat kuat jadi pegangan. Hampir seluruh TPS sebanyak 16.540 form C1-nya kita punya," ujar Jazuli.

Menurut tim hukum pasangan Wahidin-Andika, fitnah berupa tuduhan kecurangan yang ditimpakan adalah bentuk tindakan tidak fair dan tidak menghargai proses demokrasi yang telah dilaksanakan.

"Jujur saja kami melihat itu sebagai ekspresi diri dan bentuk pelampiasan kekecewaan dari yang kalah. Kami sangat memahami psikologi orang kalah, biasanya protes dan gugatan itu menjadi hiburan sementara saja. Semua tudingan lawan hanya karangan dan hoax," jelas Ramdansyah.

Sementara itu, Koordinator Relawan Perempuan WH-Aa Rachmayanti menambahkan bahwa kemenangan yang diraih pasangan Wahidin-Andika adalah hasil kerja luar biasa dari pasangan calon, partai pengusung, tim sukses juga para relawan.

"Kita sudah bertanding fair di arena yang sama, waktu kampanye yang sama, tahapannya sama, aturannya sama, wasitnya sama, batasannya sama, kesempatannya juga sama. Kalau kami akhirnya lebih unggul itu karena sistem kerja yang dijalankan lebih efektif, mesin politik bergerak terukur, sistematis dan jelas," paparnya.

Untuk itu, Rachma berharap semua pihak bisa menerima hasil Pilkada Banten 2017 dengan sportif.

"Kita harus sportif. Kami justru dari awal merasa tidak setara, mereka sesungguhnya incumbent. Punya semua infrastruktur untuk melakukan kecurangan. Mereka petahana tapi teriak kecewa karena kalah. Itu seperti melawan kehendak rakyat," ujarnya.

Rachma menambahkan, rakyat Banten sudah memutuskan memilih pasangan Wahidin-Andika untuk memimpin Banten periode 2017-2022.

"Kasihan masyarakat yang sudah mengorbankan waktu untuk datang ke TPS, tapi karena tak terima kalah akhirnya suara mereka dikorbankan. Sudahlah, semua sudah selesai, mari berdamai," pungkasnya. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya