Berita

Foto/Net

Politik

Bertemu Presiden, Salah Satu Permintaan Pemuda Muhammadiyah Nonaktifkan Ahok

SENIN, 20 FEBRUARI 2017 | 13:43 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah bertemu Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, tadi sekitar pukul 10.00 WIB (Senin, 20/2).

Sebanyak 12 orang pengurus Pemuda Muhammadiyah yang langsung dipimpin Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak berbicara dengan Kepala Negara selama hampir 1,5 jam.

Dalam pertemuan itu, ada dua garis besar yang disampaikan Dahnil. Yaitu, hasil Tanwir Pemuda Muhammadiyah, pada akhir November lalu, yang penutupannya dihadiri Presiden dan juga soal kebangsaan.


Tanwir yang digelar di Tangerang tersebut melahirkan Khittah Cipondoh yang berisi soal komitmen Pemuda akan integritas dan produktifitas.

Turunan dari integritas tersebut adalah tekad Pemuda Muhammadiyah untuk memerangi korupsi, yang menjadi penyebab Indonesia tidak maju. Kedua, program Ayah Hebat.

Lewat program tersebut, kata Dahnil, Pemuda Muhammadiyah ingin menjadikan seorang ayah tidak hanya sebagai pencari nafkah. Tapi juga turut bertanggung jawab dalam perkembangan anak.

"Banyak sekarang anak-anak yang menjadi yatim, karena ayahnya tidak hadir. Ayah harus hadir mendampingi anak," tegas Dahnil.

Dahnil menyentil video-video Presiden dengan anaknya, Kaesang Pangarep, yang kerap menjadi viral. Menurutnya, kedekatan Presiden dengan keluarganya tersebut layak dicontoh.

Soal produktifitas, Dahnil antara lain menyampaikan program Clean, Pray and Love (CPL) dan MallMu, situs belanja online yang beralamat di Mallmu.com.

Tak lupa, Dahnil juga menyampaikan hasil riset MAK tentang jual beli jabatan di untuk jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN), yang dirilis akhir Januari lalu. Hasil riset MAK, potensi rente terkait jual-beli jabatan mencapai Rp 44,3 triliun.

Saat rilis tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki juga hadir. Saat itu dia berjanji akan mengundang Pemuda Muhammadiyah ke Istana untuk presentasi.

Sementara soal kebangsaan, Pemuda Muhammadiyah menyampaikan tentang bahaya fenomena hoax, buzzer politik, dan terorisme.

Pemuda Muhammadiyah juga meminta Presiden Jokowi untuk menonaktifkan Basuki Tjahja Purnama (AHok) sebagai Gubernur DKI Jakarta terkait status Terdakwa kasus penistaan agama. Apalagi gelombang tuntutan agar Ahok diberhentikan sementara juga sudah sangat masif.

Presiden Jokowi menyambut baik gagasan dan program yang disampaikan oleh Pemuda Muhammadiyah tersebut.

Misalnya soal pendampingan dan pemberdayaan terhadap para mantan teroris. Presiden sangat setuju. Karena menurutnya, terorisme tak bisa didekati lewat pendekatan kekerasan. Justru, akan melahirkan kekerasan baru. Karena itu perlu diberdayakan dan didampingi.

Dalam kesempatan itu, dia mengakui, bahwa gini ratio kita sudah masuk lampu kuning. Pemerintah bertekad untuk mengatasinya, salah satunya lewat reformasi agraria atau distribusi aset.

Bahkan untuk program CPL, Presiden berjanji akan hadir dalam acara bersih-bersih rumah ibadah dan berbagi makan bersama kaum mustadafin 28 Februari akhir bulan ini.

Soal integritas, Presiden mengakui hal itu masih menjadi masalah. Karena itulah dia memerangi korupsi dan dan hal-hal kecil, seperti pemungutan liar.

Sementara Ahok, Presiden menegaskan, akan mengikuti putusan resmi dari institusi negara. Dia akan menindaklanjuti apapun putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), terkait adanya gugatan agar Ahok segera diberhentikan sementara.[zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya