Entah mengapa Prisia Nasution (Pia) kerap menjadi bulan-bulanan haters. Akhir Januari lalu misalnya, Pia mendapat kritikan keras dari netizen karena pendapatÂnya yang dianggap kontroversial soal Arab.
Berawal dari situ, tak sedikit netter yang mulai mencibir bintang film Sang Penari itu. Sebagian netter bahkan sempat mengunggah foto Pia yang tampil buka-bukaan sembari merokok.
Namun ternyata, baru-baru ini diketahui jika wanita dalam foto tersebut bukanlah Pia. Seolah tak ingin terus difitnah, pihak istri dari artis Malaysia Iedil Putra itu pun kabarnya akan melaporkan para haters yang menyebarkan dan memfitnah.
Dalam foto unggahan salah satu akun gosip di media sosial, salah seorang netter menyebut jika foto tersebut adalah fitnah.
Netter lain ikut berkomentar dan mengaku mengenal wanita yang ada di dalam foto tersebut. Menurut akun tersebut, wanita itu bernama Nelly.
"Itu foto asli tapi itu bukan Prisia. Itu si BCL lagi sama sahabat karib dia," tulis akun tersebut.
"Saya kenal kok cewek ini, namanya Nelly. Itu juga foto udah lama banget, 7 tahun yang lalu."
Netter pun kini berbalik merasa kasihan dengan Pia yang menjadi korban fitnah haters. Tak sedikit netter yang ikut mendukung agar artis peraih piala Citra itu melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
"Oh ternyata editan toh. Segitunya ya, banÂyak hoax beredar sekarang ngeri," tulis salah seorang netter. "Yang ikutan nyebar foto hoax juga kena pasal lho bahaha," sahut netter lain. "Laporin aja sih kalau ujungnya emang fitnah, kasihan mbake," tambah netter lainnya.
Sebelumnya media sosial selalu menÂjadi salah satu pilihan dalam mengutarakan pendapat. Tak terkecuali Pia yang ikut memanÂfaatkannya.
Namun pendapat Pia tentang Arab di media sosial belum lama ini justru menuai kontroÂversi netter.
"Semua orang berpakaian seperti orang Arab, bendera dituliskan tulisan Arab, adat isÂtiadat Arab, kenapa ngga pada pindah Arab aja ya?" tulis Pia dalam akun Twitter miliknya.
Menurut Pia, Indonesia sudah memiliki adat, tradisi, pakaian, bahasa serta bendera sendiri. Ia pun mempersilahkan orang-orang yang tidak menyukai Indonesia untuk pindah warga negara. ***
