Berita

Politik

JK dan AHY

KAMIS, 16 FEBRUARI 2017 | 08:38 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

MESKI hasil akhir penghitungan nyata yang disebut sebagai real count KPU belum resmi diumumkan, namun sudah terberitakan bahwa calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono menerima kekalahan di Pilgub DKI 2017 secara kesatria.  Setelah kekalahan ini, dia punya tujuan selanjutnya.

"Ke depan, nanti saya akan tetap mendarmabaktikan hidup saya untuk ikut memajukan bangsa dan negara tercinta ini menuju Indonesia Emas di tahun 2045," kata Agus di Wisma Proklamasi, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 15 Februari 2017.

Agus mengajak para pendukungnya dan generasi muda pada umumnya untuk tetap bersemangat mengusahakan yang terbaik dalam hal apa pun. Kaum muda bisa berbuat banyak hal untuk memajukan bangsa.


"Jangan pernah takut gagal, jangan pernah takut kalah. Berbuatlah yang terbaik, karena banyak sekali yang bisa dilakukan dan diperjuangkan oleh generasi muda Indonesia," kata Agus. Pidato kekalahan disampaikan Agus dengan senyum, sesekali suaranya terdengar bergetar.

Di sampingnya ada calon wakil gubernur Sylviana Murni dan sang istri, Annisa Pohan. Di depannya, para pendukung bersemangat dan meneriakkan yel-yel mendukung Agus.  Dari lokasi lain, terberitakan bahwa wakil presiden Jusuf Kalla mengharapkan Agus Harimurti Yudhoyono menyambut kekalahan secara legowo sebab masih muda maka masih punya kesempatan pada masa mendatang.

Pernyataan JK dan AHY terasa sejuk sebab mencerminkan bahwa pemahaman makna demokrasi yang sebenarnya di Indonesia sudah tumbuh menjadi makin dewasa. Demokrasi bukan sekadar urusan kalah-menang di gelanggang pemilihan umum yang seharusnya bukan merupakan gelanggang untuk saling hujat dan saling fitnah demi saling mengalahkan.

Apabila para tokoh senior bersikap bijak seperti Jusuf Kalla dan para tokoh muda bersikap kesatria seperti Agus Harimurti Yudhoyono maka demokrasi di Indonesia dapat diharapkan akan mampu kembali ke fitrah inti makna demokrasi yang sebenarnya yaitu bukan dari rakyat oleh penguasa untuk penguasa namun dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat.

Yang senior mau pun yang muda tidak sibuk bertanya-tanya tentang apa yang negara dan bangsa bisa perbuat untuk diri mereka pribadi namun nyata melakukan apa yang mereka masing-masing bisa terbaik perbuat bagi negara dan bangsa. Demokrasi yang benar-benar benar adalah yang menempatkan rakyat bukan sebagai obyek untuk dikorbankan demi kepentingan kekuasaan namun rakyat adalah subyek yang wajib dihargai, dihormati dan dijunjung tinggi oleh mereka yang sudah dipilih oleh rakyat untuk menjadi pemimpin bangsa, negara dan rakyat.

Jusuf Kalla sudah membuktikan dirinya adalah seorang negarawan sementara perjalanan masih panjang bagi Agus Harimurti Yudhoyono untuk berjuang demi membuktikan dirinya bukan sekadar seorang pelaku politik namun seorang negarawan sejati.  [***]

Penulis adalah pembelajar makna demokrasi

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya