Berita

Publika

Surat Untuk Luis Milla

SENIN, 30 JANUARI 2017 | 09:56 WIB

PSSI secara resmi menunjuk Luis Milla sebagai pelatih baru Timnas Indonesia menggantikan Alfred Riedl.

Pria kelahiran Teruel, Spanyol 12 Maret 1966 ini, ditunjuk menjadi arsitek Timnas senior sekaligus Timnas U-22. Hal tersebut tentu melengkapi jajaran pelatih Timnas kita, setelah beberapa hari sebellumnya PSSI sudah menunjuk Fahcri Husaini sebagai arsitek Timnas U-16 dan Indra Sjafrie sebagai Pelatih Timnas U-19.

Pria Spanyol bernama lengkap Luis Milla Aspas ini boleh dibilang sebagai seorang yang sukses bertransformasi dari seorang pemain profesional menjadi seorang pelatih top. Ketika masih aktif bermain, selain membela CD Teruel, klub tanah kelahirannya, Luis Milla juga pernah memperkuat Barcelona, Real Madrid, dan akhirnya pensiun di Valencia pada 2001.


Karir kepelatihannya dimulai di Getafe musim 2007-2008. Milla menjadi asisten dari mantan rekan setimnya di Madrid dan Barcelona, Michael Laudrup. 2009 ia sukses mengantarkan Spanyol U-19 menjadi Runner Up EURO U-19. Dan puncaknya pada 2011, Milla Sukses mengantarkan Spanyol Juara EURO U-21.

Dengan beberapa catatan prestasinya, tentunya masyarakat Indonesia punya ekspektasi yang sangat tinggi untuk the iberian man yang terakhir menangani Real Zaragoza ini. Bukan Cuma itu, Milla sendiri nampaknya punya ekspektasi besar untuk sepakbola Indonesia, Kita (pemain dan pelatih) harus kerja keras, dan saya akan memberikan latihan-latihan seperti gaya saya melatih Spanyol dengan gaya penguasaan bola dan juga pressing ketat.”

Itulah salah satu perkataan Milla ketika ia resmi ditunjuk menjadi arsitek Timnas indonesia. Indah bukan kedengarannya? Namun Luis Milla nampaknya harus mengetahui beberapa hal tentang kondisi sepakbola Indonesia.

Ada dua hal yang menjadi catatan saya ketika Milla ingin memainkan gaya Posseison Ball dan Pressing ketat. Mengenai gaya Pressing ketat, ini jelas membutuhkan stamina dan pemahaman rule of the game dari setiap pemain. Seperti yang sudah kita lihat, selama ini stamina selalu menjadi masalah besar timnas kita.

Kalau kita lihat di AFF 2016, jelas sekali faktor stamina pemain timnas kita menjadi titik lemah. Riedl yang memainkan pola dasar 4-4-2 dengan mengoptimalkan serangan balik jelas butuh stamina pemain yang bisa bermain penuh tenaga selama 90 menit, namun ketika masuk menit 70, fisik sebagian besar para pemain kita sudah mulai mengendor dan mulai kehilangan konsetrasi.

Yang kedua, bermain Posseison Football ala Luis Milla, jelas bukan hanya sekedar menguasai bola seperti pola permainan Louis Van Gaal. Milla adalah orang spanyol yang memaknai Posseison Football dengan bermain menguasai bola dan juga ruang dengan indah.

Pola permainan ini jelas butuh pemahaman mendasar pemain mengenai bagaimana menyusun serangan dari lini paling belakang permainan tim, dan juga butuh penguasaan konsep ruang dalam sepakbola. Masalahnya, bagaimana pemahaman para pemain kita mengenai dua hal tersebut?

Kalau boleh jujur, hampir sebagian besar para pemain di negara ini kurang begitu menguasai dua hal tersebut. Kita lihat saja, bagaimana kiper-kiper kita masih menganggap kalau bola ditendang jauh melebihi garis tengah adalah hal yang benar, meskipun bola itu jatuh ke penguasaan lawan. Lalu bagaimana barisan defender kita memahami peran bek dalam membangun serangan, terutama peran mendasar bek tengah? Masih sangat minim.

Bicara penguasaan ruang, para pemain tengah kita sendiri kadang tidak bisa mencari ruang kosong, apalagi menciptakan ruang. Para striker kita juga kerapkali terlihat kebingungan jika dimarking dengan ketat oleh barisan belakang musuh, baik man to man marking maupun zona marking.

Yang jelas, tulisan ini bukan bentuk pesimisme apalagi sinisme, tapi sebenarnya saya ingin Luis Milla tahu, jika sebelum dia menerapkan apa yang sudah dia punya dan dapatkan dari sepakbola Eropa, mau tak mau dia harus sedikit ikut campur dalam hal-hal teknis mendasar dalam permainan sepakbola yang sebenarnya bukan tugas dia.

Karena jika dia ingin menerapkan permainan seperti yang diinginkannya, hal tersebut menjadi syarat mutlak. Harapan besar masyarakat Indonesia ada padamu, Luis Milla Aspas. Nikmati tugasmu yang baru mulai 8 februari nanti. Salam Satu Jiwa, Indonesia![***]

M Baihaqi Nabilunnuha
(@haqeenabil99)
Kediri, Jawa Timur.
081289794xxx
cak.haqee@gmail.com


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya