Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
DALAM artikel terdahulu dijelaskan lain fanatik lain radikal. Tulisan ini juga akan menegaskan lain jihad lain teror. DekaÂde terakhir ini banyak orang menyamaÂkan antara makna jihad dan teror. PadaÂhal keduanya berbeda antara bumi dan langit. Jihad bertujuan menghidupkan dan mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan. Sedangkan teror bertuÂjuan untuk membunuh atau menciptaÂkan rasa takut dan panik kepada orang lain. Jihad adalah perjuangan untuk menegakkan ajaran-ajaran universal IsÂlam dengan memperhatikan taktik dan strategi perjuangan. Jihad dimaksudkan bukan untuk menciptakan kecemasan dan ketakutan terhadap orang-orang yang tak berdosa. SeÂdangkan teror adalah perjuangan yang dilakukan segelintir orang untuk mencapai perjuangannya dengan cara memakÂsakan kehendak, walaupun harus mengorbankan orang-orang yang tak berdosa.
Jihad sesungguhnya adalah lambang perjuangan kemaÂnusiaan. Jihad adalah simbol perjuangan suci bagi umat IsÂlam. Jihad seharusnya berkonotasi positif. Jihad diserukan tidak kurang empat kali dalam Al-Qur’an dan berulangkali dalam hadis. Sedangkan teror adalah lambang dehumanisaÂsi yang terkadang berlabel agama. Teror adalah sebuah istiÂlah yang tidak pernah berkonotasi positif dalam dunia kemaÂnusiaan. Teror tidak pernah dianjurkan, baik dalam Al-Qur’an maupun hadis. Sebaliknya teror adalah perbuatan tercela dan harus dijauhi dalam perjuanagn Islam. Nabi dan para sahabatnya tidak pernah mencontohkan perjuangan dengan mengakomodir sistem terorisme.
Islam adalah sebuah kata yang mengandung arti kedaÂmaian, ketenteraman, dan keselamatan. Sebaliknya terÂorisme (irhab) sebuah kata yang menyesatkan, menakutÂkan, mencemaskan, dan mencelakakan. Dari sudut asal kosa kata saja sudah sangat berbeda. Sama sekali tidak dibenarkan menggunakan apalagi membenarkan terorÂisme di dalam memperjuangkan tujuan suci Islam. Islam itu agama mulia dan suci tidak dibenarkan memperjuangÂkannya dengan cara-cara kebalikannya seperti dengan cara-cara keji dan kekerasan. Meneror orang-orang yang tak berdosa sebagai bagian da’wah tidak dibenarkan. Al- Qur’an sudah jauh-jauh hari mengingatkan kita para umÂatnya untuk menjauhi kekerasan di dalam berdakwah. Al-Qur’an menegaskan: Tidak ada paksaan untuk (meÂmasuki) agama (Islam) (Q.S. al-Baqarah/2:256). SebaÂliknya Al-Qur’an menyerukan umatnya untuk menjunjung tinggi martabat kemanusiaa: Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. (Q.S. Al-Isra’/17:70).
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33