Berita

Ahok/Net

Politik

Pseudologia Fantastica Ahok

SENIN, 23 JANUARI 2017 | 20:06 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

AHOK tukang ngibul kata sejumlah netizen. Saya ngga percaya. Ahok cuma kasar. Pencaci-maki. Sekalipun dia sudah jadi terdakwa penista agama, namun saya tetap ngga percaya Ahok pendusta.

Dusta, ngibul, bullshit, berbohong adalah sinonim. Ini perilaku terkutuk.

Aristotle yakin ngibul tidak bisa dibenarkan. Dia bilang, seorang pendusta tidak pernah bisa dipercaya. Filsuf seperti St. Augustine, St. Thomas Aquinas dan Immanuel Kant mengutuk keras perilaku berbohong.


Riset ilmiah menyimpulkan baik pria dan wanita equal dalam berbohong. Manusia mulai ngibul sejak usia 6 bulan. Darwin menyatakan berbohong merupakan bagian dari evolusi survival of the fittest.

Di perspektif stereotyping, lelaki punya tendensi ngibul seputar expertise sexual. Kaum pria membual betapa hebatnya daya sexual mereka. Untuk memikat. Sementara perempuan dituding seringkali berbohong dengan merendah soal keahlian sex. Tujuannya biar dianggap innocent, setia, ngga genit, dan terhindar dari being labeled as 'scarlet woman’. Gombal itu ya ngibul.

Nah, back to Ahok.
Dalam debat resmi tanggal 13 Januari 2017, Ahok berkata bahwa dia tidak pernah menggusur masyarakat yang tidak tinggal di bantaran sungai.

Faktanya, di bulan Juni 2015, Ahok gusur warga Lebak Bulus dan Pasar Minggu. Dua titik itu bukan area bantaran sungai. Begitu juga Rawajati. Setau saya, Kampung Aquarium terletak di pinggir laut. Bukan di bantaran sungai. Tetep digusur.

Antara omongan Ahok dan realita ada ketidak-sesuaian.
Entah kebohongan apa lagi yang pernah dikatakan Ahok. Yang pasti, dia pernah berjanji tidak menggusur Bukit Duri. Nyatanya digusur juga.

Saya tidak tau, apa Ahok bisa masuk kategori "pseudologia fantastica". Ini istilah psikiatri, artinya orang yang memiliki "habitual or compulsive lying".

Ahok dan the act of lying adalah misteri besar. At least, bagi saya.

Seperti kata Agustine of Hippo, "Magna quæstio est de Mendacio" yang artinya ada pertanyaan besar tentang berbohong ("There is a great question about Lying"). Hanya Tuhan dan Ahok yang tau.

Penulis adalah aktivis Tionghoa


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya