Jenderal Gatot Nurmantyo/Net
Komandan Distrik Militer (Dandim) 06/03 Lebak, Letkol Ubaidillah dicopot dari jabatannya karena melanggar prosedur saat melatih bela negara ormas Front Pembela Islam (FPI) Banten.
Jenderal Gatot menjelaskan, duduk perkara dan alasan pencoÂpotan Letkol Ubaidillah. Kata Jenderal Gatot, program bela negara boleh diikuti oleh siapa pun warga negara Indonesia. Namun harus sesuai dengan standard operating procedure (SOP).
Seperti diketahui, latihan bela negara yang dilakukan Kodim Lebak bersama FPI berlangsung pada 5-6 Januari 2017. Kegiatan itu berlangsung di salah satu pesantren di Lebak, Banten. Pesertanya berjumlah 120 orang dari FPI. Pelatihan bela negara ini dilakukan di dalam dan luar ruangan.
Jenis pelatihan dari mulai baris-berbaris untuk menanamkan disiplin, ceramah bidang hukum, pemahaman wawasan kebangsaan, hingga pemahaÂman UUD1945. Acara ini dikemas dalam bentuk outÂbond.
Belakangan pelatihan terseÂbut dinilai menyalahi prosedur. Letkol Ubaidillah langsung dicoÂpot dari jabatannya. Kini Letkol Ubaidillah ditarik kembali ke Kodam Siliwangi. Berikut penÂjelasan Jenderal Gatot terkait pencopotan Letkol Ubaidillah;
Sebenarnya pelatihan bela negara itu boleh nggak sih diiÂkuti oleh ormas seperti FPI? Iya, semua ormas boleh ikut. Tidak ada yang salah dengan keterlibatan ormas-ormas tertenÂtu dalam pelatihan bela negara. Tapi harus melalui prosedur yang benar. Pelatihan bela negara terhadap FPI kemarin bukan pertama kali kok.
Kapan pernah dilakukan pelatihan bela negara terhÂadap FPI sebelumnya? Itu kejadian Maret 2014. Kejadian sudah berlalu dan prosedur yang dilakukan benar. Sebenarnya langkah ini sudah ada aturannya.
Pelatihannya terjadi diÂmana? Di Madura, Jawa Timur.
Memang prosedurnya seperti apa sih? Prosedurnya adalah dia harÂus melaporkan kepada pimpiÂnan. Koramil kepada Dandim, Dandim kepada Danrem. Dalam kasus di Kodim Lebak itu tidak dilalui. Dandim bertindak seÂmaunya saja.
Kenapa harus lapor dulu kepada atasan? Agar pihak-pihak TNI tidak seenaknya saja melakukan pelatihan tersebut. Sebab ada silabusnya, laporan kesehatan, dan ada apa yang harus dicapai. Tidak sembarangan seperti itu.
Yang di Lebak itu kan benÂtuknya latihan ketahanan dan ketangkasan. Itu latihan bela negara apa militer? Seluruh kegiatan latihan yang kemarin bukanlah latihan miliÂter, tetapi latihan bela negara.
Latihan bela negara meÂmang bentuknya begitu? Tidak, latihan bela negara itu macam-macam bentuknya. Bisa memberikan ceramah tentang hukum, wawasan kebangsaan, diselingi outbond.
Terkait dengan isu Anda ditegur oleh Presiden, karena menghentikan sementara kerja sama dengan Australia. Apa betul? Saya sudah katakan bahwa semua yang saya lakukan karena presiden pimpinan saya. Tidak pernah ada eguran. Itu cuma hoax, ngapain kita mikirin itu.
Terkait pergantian KASAU, apakah Panglima TNI sudah menyerahkan nama -nama calonnya kepada President Jokowi? Sudah. Ada 3 orang calon, semuannya bintang 3.
Siapa saja mereka? Mereka adalah Marsdya Hadi Tjahjanto, yang kini menjabat sebagai Irjen Kementerian Pertahanan. Lalu Wakil KSAU Marsdya Hadiyan Sumintaatmadja, dan Marsdya Bagus Puruhito yang kini mengemÂban tugas sebagai Wagub Lemhanas.
(Menurut kabar Presiden suÂdah memutuskan pengganti Marsekal Agus Supriatna sebaÂgai KSAU. Dia adalah, Marsdya Hadi Tjahjanto dan siang ini sedianya Marsdya Hadi akan dilantik)
Dari ketiga nama itu, siapa yang paling berpeluang? Saya tidak memberikan siapa yang paling potensi, itu hak prerogatif Presiden. Saya hanya mengajukan, silakan beliau yang memilih. ***