Berita

Presiden Joko Widodo/net

Politik

Pemerintahan Nol Besar, Stop Bodohi Rakyat Dengan Ilusi Keberhasilan

KAMIS, 05 JANUARI 2017 | 11:31 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

DALAM minggu-minggu terakhir tahun 2016, bangsa Indonesia disuguhkan dengan berbagai berita, opini, cerita, ulasan, yang mengelu-elukan keberhasilan pemerintahan Jokowi, khususnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam mengatasi masalah keuangan negara. Khususnya berhasil menyukseskan program tax amnesty atau pengampunan pajak.

Macam-macam ulasan itu. Presiden terbaik, menteri keuangan terhebat dan paling berprestasi, yang pengalamannya mendunia, wawasan kelas dunia, pengetahuan kelas global. Pertanyaanya adalah, apa hasilnya untuk bangsa, negara dan rakyat? Ternyata "Nol Besar".

Faktanya, Pemerintah Nol Besar dalam mengatasi masalah keuangan yang dihadapi pemerintah sendiri. Penerimaan negara dari pajak, penerimaan negara bukan pajak seperti penerimaan negara dari bagi hasil minyak, royalti pertambangan dan lain-lain, semuanya merosot. Pemerintahan ini sama sekali tidak merangkak sedikitpun mengatasi masalah keuangan selama dua tahun lebih masa pemerintahanya.


Bukti bahwa pemerintah Jokowi dan menteri keuangan Nol Besar dalam mengatasi masalah keuangan negara yakni:

Pertama; Pemerintah Jokowi hanya bisa mememeras rakyat dengan kebijakan menaikkan harga-harga, sewa, bunga dan pajak. Ini adalah bentuk kebijakan penghisapan kepada rakyat yang paling lengkap dan komplit. Rakyat yang tengah susah karena pemerintah gagal mengatasi masalah makro ekonomi seperti inflasi, pengangguran, ketimpangan ekonomi, dan lain-lain, malah diperas dengan kebijakan menaikkan harga, sewa, pajak, ini penindasan yang lebih lengkap dari kolonial.

Kedua; Pemerintah Jokowi  hanya bisa menumpuk utang dalam mencari sumber keuangan dari luar negeri. Ini adalah hasil yang paling menyedihkan yang harus disaksikan oleh bangsa Indonesia setelah mendapatkan Jokowi sebagai presiden 2 tahun yang lalu. Pemerintah dalam 2 tahun ini menumpuk utang berkali-kali lipat dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya dalam setiap periode anggaran.

Ketiga; Hingga hari ini menteri keuangan belum berani mengumuman tambahan penerimaan negara yang dihasilkan dari tax amnesty. Bisa jadi penerimaan negara tidak bertambah sama sekali. Bisa jadi penerimaan negara sama dengan tahun 2015 lalu. Tax amnesti hasilnya Nol Besar. Program tax amnesty hanyalah mengampuni konglomerat dan taipan pengemplang pajak, mengampuni para kriminal, melegalisasi uang haram mereka dan membebaskan mereka dari pajak.

Sudahlah Bapak Presiden yang mulia, Ibu Menteri yang terhormat,  mengakulah kepada seluruh rakyat bahwa pemerintah ini Nol Besar. Walaupun pemerintahan ini didandani atau dipoles dengan cara apapun, hasilnya akan sia sia atau tidak ada gunanya.

Lalu untuk apa kekuasaan pemerintahan ini bapak dan ibu pertahankan ?

"Sebaik baiknya manusia adalah yang berguna bagi orang lain". Menurut saya juga bisa berarti sebaliknya "Seburuk buruknya manusia adalah yang menyusahkan orang lain".

Penulis adalah peneliti di Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya