Berita

Net

Hukum

BI Laporkan Akun Penyebar Fitnah Uang Baru

KAMIS, 29 DESEMBER 2016 | 01:35 WIB | LAPORAN:

Bank Indonesia (BI) melaporkan akun jejaring sosial Facebook ke Bareskrim Polri lantaran dianggap menyebarkan fitnah. Akun yang dilaporkan menyebut bahwa uang baru yang diedarkan bukan hasil cetakan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri).

"BI secara resmi menyampaikan laporan terkait pernyataan di sosial media mengenai pencetakan uang rupiah. Kami laporkan hari ini di Direktorat Pidana Khusus," jelas Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat di Jakarta, Rabu (28/12).

Meski begitu, Arbonas enggan menyebutkan nama akun Facebook tersebut. Dia hanya menyebut bahwa dalam salah satu unggahan, akun itu menyebarkan informasi bahwa pencetakan uang rupiah baru Tahun Emisi 2016 dilakukan oleh PT Pura Barutama. Sehingga seolah-olah terkesan BI tidak melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 17/2011 tentang Mata Uang yang mengatur pencetakan uang harus dilakukan di dalam negeri dengan menunjuk BUMN.


"Kami menganggap ini sudah mencemarkan nama baik, bahwa kami tidak melaksanakan undang-undang," jelasnya.

BI melaporkan tindakan sebuah akun Facebook dengan mengacu pada UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan pasal pidana terkait fitnah dan pencemaran nama baik. Dengan pelaporan itu, BI memastikan informasi yang menyatakan uang rupiah baru dicetak oleh PT Pura Barutama adalah tidak benar.

"Pencetakan uang baru Tahun Emisi 2016 dilaksanakan di dalam negeri sepenuhnya, dan dilakukan Perum Peruri. Dengan laporan ini kami harapkan bisa mencegah informasi yang tidak benar. Kami harapkan masyarakat untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi di sosial media," ujar Arbonas.

Sebelas uang rupiah baru diresmikan penerbitan dan peredarannya oleh Presiden Joko Widodo pada 19 Desember lalu. Terdiri dari tujuh uang rupiah kertas dan empat uang rupiah logam. BI memastikan pencetakan 11 pecahan uang rupiah baru Tahun Emisi 2016 sesuai dengan kebutuhan uang tunai dan layak edar di masyarakat, dan peredarannya menggantikan jumlah uang tunai yang ditarik. [wah] 

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya