Berita

Bisnis

OJK Belum Terima Laporan Kasus Cakra

JUMAT, 23 DESEMBER 2016 | 19:08 WIB | LAPORAN:

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  belum menerima laporan mengenai kasus dugaan manipulasi akuntansi, penggelapan dan pengungkapan data oleh Direksi PT Cakra Mineral (Cakra) Tbk yang merugikan sejumlah investor.

"Laporan apa? Belum ada di kami laporan itu (kasus PT Cakra)," kata Kepala Departemen Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Anto Prabowo, Jumat (23/12).

Menurut dia,  jika laporan tersebut sudah diterima OJK, pihaknya tidak bisa memastikan berapa lama proses tindak lanjutnya.


"Ya biasanya itu seperti apa? Tindak lanjutnya itu seperti apa? Laporannya juga belum ada di departemen kami," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Anto, pihaknya tidak bisa memberikan informasi yang lebih jauh terkait laporan kasus PT Cakra.

"Jadi saya tidak bisa berkomentar dulu mengenai hal ini ya," katanya singkat.

Seperti diketahui, dua perusahaan yang diumumkan telah diakuisisi oleh Cakra dengan menguasai 55 persen saham, yaitu PT Takaras Inti Lestari dan PT Murui Jaya Perdana, menyatakan protes karena hingga kini pengambil-alihan saham belum dibayar.

Pengacara Murui dan Takas, Jefferson Dau menegaskan, pihaknya telah mengadukan CKRA kepada OJK dan BEI. Ini pengaduan, Direksi CKRA telah berkolusi dengan mendorong mereka agar menandatangani perjanjian pembelian saham dengan pernyataan palsu, namun tidak melaksanakan perjanjian.

Menurut Jefferson, ada investor internasional pemilik sejumlah besar saham CKRA,  mengaku mengalami kerugian yang signifikan akibat dari informasi palsu dan menyesatkan serta tidak akurat dalam laporan tahunan CKRA kepada publik.

"Selama lebih dari dua tahun, Direksi CKRA telah mengklaim bahwa CKRA memiliki 55 persen saham di PT Murui sejak Agustus 2014, namun ternyata CKRA tidak pernah terdaftar sebagai pemegang saham di Murui,” kata Jefferson.

Hal inilah yang diadukan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu investor CKRA, Cedrus Investment Ltd (Perusahaan Cayman Island), juga mengadukan CKRA kepada OJK dan BEI. [dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya