Berita

Politik

Ketua DPP PAN: TKA Asal China Ancam Kedaulatan Indonesia

SELASA, 20 DESEMBER 2016 | 16:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Rakyat Indonesia saat ini masih banyak pengangguran karena kurangnya lapangan pekerjaan. Alasan ini pula yang membuat menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri menjadi pilihan. Tapi ironisnya, sekarang Indonesia malah dibanjiri tenaga kerja asing (TKA) asal China.

"Kita sedang butuh lapangan pekerjaan. Tapi kenapa pemerintah malah seolah-olah membiarkan dan memberikan kesempatan kepada warga China, bukan ke rakyat yang butuh pekerjaan," ucap Ketua DPP PAN Bidang Tenaga Kerja, Syah Afandin saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL petang ini.

Tokoh asal Sumatera Utara ini menjelaskan keberadaan TKA asal China tersebut menyasar ke berbagai daerah di Indonesia. Termasuk di daerah asalnya, dimana sebanyak 18 orang pekerja asing asal China diamankan di lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) desa Tanjungpasir, Pangkalan Susu, Langkat, Sumut, karena ilegal.


Dia menilai seakan ada pembiaran dari Pemerintah sehingga TKA asal negeri Tirai Bambu tersebut bebas masuk Indonesia. Bahkan data dari Imigrasi sendiri menyebut sepanjang tahun 2016 ini ada 1,3 juta warga China masuk ke Tanah Air. Meski memang, tak semua untuk tujuan kerja.

"Ini seperti terstruktur dan masif. Karena dari Pemerintah, seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Imigrasi seolah-olah membiarkan," ungkapnya.

Politikus yang akrab disapa Ondim ini mengakui bahwa pemerintah butuh dana investasi dari luar negeri. Namun dia mengingatkan, dana tersebut untuk membangun berbagai proyek infrastruktur tersebut agar bisa membuka lapangan pekerjaan.

"Salah satu tujuannya untuk membuka lapangan pekerjaan. Tapi ini rata-rata malah tenaga kerjanya didatangkan dari China," kritiknya.

Apalagi dia menambahkan, keberadaan TKA asal China sudah terlihat membahayakan. Hal ini menyusul terungkapnya TKA asal China menanam cabai di daerah Bogor dengan benih berbahaya yang dibawa dari negara mereka.

"Itu salah satu eksesnya. Jadi selain mengancam lapangan pekerjaan, keberadaana tenaga kerja asal China juga mengancam kedaulatan kita," tekannya.

Karena itu dia meminta Pemerintah untuk bersikap tegas terhadap TKA asal China, terutama yang ilegal. Selain itu, kebijakan bebas visa mesti ditinjau ulang. "DPR juga harus membentuk Pansus berkaitan dengan maraknya tenaga kerja asal China ini. Karena ini sudah mengancam anak bangsa kita," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya