Berita

Thomas Lembong/Net

Bisnis

Indonesia-India Sepakati Peningkatan Kerja Sama Investasi

KAMIS, 15 DESEMBER 2016 | 14:50 WIB | LAPORAN:

. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong melakukan langkah aktif untuk meningkatkan investasi dari luar negeri dengan bertemu dengan 20 CEO India dan 5 CEO Indonesia dalam kunjungan resmi kenegaraan bersama dengan Presiden RI Joko Widodo ke India pada Selasa lalu (13/12).

Pada acara yang bertempat di Royal Ballroom, The Leela Palace Hotel, New Delhi tersebut, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia.
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini positif, hal ini dinilai dapat mendorong pertumbuhan bisnis terutama di bidang e-commerce, pariwisata dan manufaktur.

"Saat ini, mungkin saat yang menguntungkan dalam memanfaatkan momentum yang kuat antara Perdana Menteri Modi dan saya. Saat ini juga adalah waktu yang sangat tepat untuk menggali lebih banyak peluang di Indonesia," jelasnya.

"Saat ini, mungkin saat yang menguntungkan dalam memanfaatkan momentum yang kuat antara Perdana Menteri Modi dan saya. Saat ini juga adalah waktu yang sangat tepat untuk menggali lebih banyak peluang di Indonesia," jelasnya.

Menurut Kepala BKPM Thomas Lembong, saat ini pemerintah sudah banyak mengeluarkan kebijakan yang mendukung kemudahan bagi para pebisnis, sehingga dengan banyaknya potensi di Indonesia akan banyak peluang bisnis terbuka bagi para investor.

"Investasi merupakan kunci dari perekonomian Indonesia saat ini, sehingga kita perlu mengubah, menyederhanakan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dalam berbisnis. Itu sudah kita lakukan, langkah selanjutnya adalah promosi," ujarnya dalam keterangan resmi kepada pers, Kamis (15/12).

Tom menambahkan bahwa berbagai inovasi terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi para investor.

"Deregulasi berbagai jenis peraturan dan perizinan, layanan izin investasi 3 jam serta pengampunan pajak yang sudah diluncurkan menjadi usaha-usaha pemerintah untuk menarik minat investor. Banyak peluang di Indonesia, tapi kita juga perlu memberikan service yang baik bagi para investor. Selain itu juga kami berusaha agar investasi ini bias merata di berbagai daerah dan sektor. Supaya pembangunan dan penyerapan tenaga kerja merata," lanjutnya.

Dalam pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi di Hyderabad House, New Delhi, telah ditandatangani MoU "Standardisasi Perdagangan" antar kedua negara. Hal ini diyakini dapat meningkatkan perdagangan dan mendukung kerja sama di sektor ekonomi. Peningkatan kerja sama ekonomi, terutama diversifikasi perdagangan antara Indonesia dengan India menjadi isu utama pertemuan bilateral tersebut.  Selain itu, kedua negara terus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang investasi.

Turut mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungan kali ini, antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

Menurut data BKPM, pada Januari-September 2016 India berada pada posisi ke-25 dengan nilai realisasi mencapai US$ 37,76 juta dengan total 335 proyek. Mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 dengan realisasi investasi mencapai US$ 33,2 juta dengan total 145 proyek. Di tahun 2016, realisasi investasi asal India terbesar pada sektor perdagangan besar tekstil, pakaian dan alas kaki yang mencapai US$ 16,42 juta. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya