Sepekan ini jagat dunia maya dihebohkan dengan postingan Asa Firda Inayah. Melalui akun Facebook-nya, Afi Nihaya Faradisa, siswi SMA Negeri 1 Gambiran itu menceritakan pengalamannya sepuluh hari tidak menggunakan internet.
Asa Firda Inayah mengirimÂkan tulisan tentang pengalamanÂnya sepuluh hari tidak menggunakan gadget dan internet melalui akun Facebook-nya, Afi Nihaya Faradisa.
Berikut kutipan postingan siswi SMA Negeri 1 Gambiran, Banyuwangi, yang viral di media sosial itu.
"Aku pernah mematikan total hape ku selama 10 hari. Selama itu, aku tidak berhubungan dengan dunia luar sama sekali. Hanya dari situ kau bisa mengamati apa yang gadget dan koneksi internet telah renggut selama ini. Katakanlah aku terjebak dalam sudut pandang yang menggelikan. Katakanlah aku salah menyikapi kemajuan, tapi hal-hal ini yang telah ku pelajari dalam 10 hari. Sudahkah kau mencoba sendiri sebelum menjustifikasi?"
"Melalui layar 4 inchi ini, aku memang melihat dunia tanpa batas yurisdiksi. Namun, kata orang bijak,
'You are what you eat.' Belakangan aku tahu bahwa hal itu tidak hanya berlaku untuk makanan perut, tapi juga 'makanan pikiran.' Apa yang telah kita masukkan dalam pikiran, jiwa dan hati kita selama ini, meÂnentukan seperti apa diri kita. Lalu pernahkah bertanya, yang aku telan selama ini lebih banyak racun atau gizinya? Pantas kalau diri kita masih gini-gini saja."
"Ternyata ini sebabnya. Perhatikan, kondisi 'sumber makanan pikiran' kita semakin tercemari. Aku lelah menjelaskan pada satu per satu orang tentang negatifnya menyeÂbarkan hoax dan kebohongan. Kita juga tidak pernah kehabisan alasan untuk saling membenci. Apa-apa dijadikan 'amunisi.' Sama-sama manusia, kalau beda negara rusuh. Sama-sama Indonesia, kalau beda agama rusuh. Sama agamanya, beda pandangan juga rusuh. Terus gimana nih maunya?"
"Padahal, kalau bukan Tuhan, lalu siapa lagi yang menciptakan semua perbedaan ini? Kalau Dia mau, Dia bisa saja menjadikan semua manusia 'serupa' dalam segala hal," demikian petikan tulisan anak SMA itu.
Hingga kemarin sore, tulisan Asa Firda Inayah yang diposting pada Jumat (9/12) lalu, sudah 28.262 kali dibagikan, dikomentari 4.803 netiÂzen, dan 39 ribu yang suka. Beragam komentar khalayak netizen, ada yang suka, memuji, bahkan ada yang menyindir.
Di antaranya, pengguna Facebook dengan akun Retno Prayoga menyeÂbut postingan Firda layak menjadi renungan. "Tulisan sangat super sekali untuk seusia mu. Tapi ingat, semua ini terjadi karena ketidakadiÂlan yang tidak bisa ditoleransi. Saya mengambil kesimpulan, sebenarnya ini lah cara Allah SWT menunjukÂkan sesuatu yang tidak disadari, banyak fakta terungkap dari kejaÂdian ini."
Akun Johan Ferdianto berharap semakin banyak anak muda seperti Firda. "Top Markotob, berharap generasi berikutnya lebih banyak yang punya pemikiran seperti kamu. Objektif melihat sesuatu, objektif menimba ilmu. Lanjutkan!!!" koÂmentarnya.
Akun Erna Maknunah mengaku tersindir dengan tulisan tersebut. "Keren kamu nak. Ibu pernah meng-unfriend seseorang hanya karena tidak seide, hhhhh jadi malu sendiri, thanks telah mengÂingatkan dan menohok sekali. Sukses selalu buat kamu, barokalÂlah," katanya.
Akun Muhammad Jawy menilai, siswi SMA ini lebih bijak dibanding banyak sarjana. "Semoga mereka yang sudah sarjana, sudah jadi guru dan S2, jadi dosen dan S3, tidak malu belajar dari siswi ini, yang dengan segala keterbatasannya, mampu membuka mata dan hati banyak orang."
Akun Josuansaputra meminta para pelajar lain meneladani Firda, menggunakan media sosial secara bijak. "Patut dicontoh untuk anak-anak sekolah yang ada di Indonesia. Karena motivasi."
Rasa kagum juga disampaikan neÂtizen Irham Tanjung, "Pikiran bijak ternyata tidak hanya lahir dari orang yang bergelar profesor atau sekalÂiber pemuka agama sekalipun."
Netizen juga meminta Firda tetap kritis. "Pola pikir mu malah lebih maju dari kami yang lebih berumur. Tetep kritis ya dek. Indonesia buÂtuh orang seperti adek," tulis akun Dwijo Prabowo.
Akun Bertho Mpg menyampaikan harapan senada. "Terus berkarya melalui tulisan-tulisan. Karena hanya melalui tulisan manusia bisa menyadari keangkuhannya, kekuaÂsaan semunya."
Ada juga sejumlah netizen meÂnyampaikan kecaman. Di antaranya, akun Asep Jejen Jaelani mengataÂkan, "Pemikiran/pola pikir liberal, moderat dan mengandalkan logika seperti kalian. Tidak akan pernah mencapai titik tertinggi dalam konsep pemahaman yaitu iman," kecamnya.
Bahkan akun Juli Hartono tidak percaya tulisan itu dibuat seorang anak SMA.
"Kayaknya, terlalu mewah kalau tulisan tersebut tulisan siswi SMA. Sekilas kelihatan bagus, tapi libÂeralnya tinggi. Akan jadi pribadi yang cenderung apatis dan abu-abu. Mungkinkah ini ditulis oleh serdadu Jaringan Islam Liberal sebagai ejawantah model ghazÂwul fikri (perang ideologi, red)?" curiganya. ***