Berita

Antrean fans Timnas/Net

Olahraga

Kisruh Penjualan Tiket, Bukti Letjen Edy Rahmayadi Tak Becus Mengurus PSSI

SELASA, 13 DESEMBER 2016 | 21:51 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Letjen Edy Rahmayadi mendapat kritikan keras. Hal ini menyusul kisruh penjualan tiket final Piala AFF leg pertama antara Timnas Indonesia Vs Thailand yang akan digelar besok.

"Setelah terpilih Ketua Umum  PSSI sejak 10 November 2016, Saudara Edy Rahmayadi tidak menunjukkan kualitasnya mengelola sepakbola di negeri ini," tegas Ketua Bidang Pemuda Olahraga DPP Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI), Beny Badaru, malam ini.

"Betapa tidak, hari ini kita dipertontonkan musibah saling dorong dan bahkan jatuh korban di depan markas Pangkostrad akibat desakan saat pembelian tiket nonton AFF final antara Indonesia vs Thailand yang akan digelar besok di Stadion Pakansari, Bogor," sambungnya.

Dia menjelaskan hampir seluruh loket penjualan tiket di Jakarta dipenuhi fans Timnas demi mendapatkan selembar tiket. Parahnya lagi, untuk mendapatkan tiket harus menginap di depan markas Panglima Kostrad.

"Ini kan sesuatu yang sangat miris dan memalukan. Negara yang begitu besar tidak mampu menghargai animo fans Timnas untuk menikmati hiburan bola yang padahal kalau dikelola dengan baik justru menjadi nilai ekonomi tinggi," sambung mahasiswa S3 Olahraga UNJ ini.

Ketua Umum DPP HMPI Andi Fajar Asti menambahkan semestinya tingginya animo fans Timnas ini dihargai oleh pemerintah dengan menyiapkan sistem manajemen penjualan tiket secara profesional. Misalnya, seluruh tiket dijual secara online sebagaimana di negara-negara Eropa.

"Jadi penikmat bola tidak perlu harus antre ribuan orang bahkan harus menginap di depan loket penjualan tiket. Penjualan online tentu menjadi solusi terbaik karena orang bisa beli hanya dengan duduk di kamar terus buka situs lewat gadget, isi biodata, memakai KTP dan selesai. Apa bedanya beli tiket pesawat? Kan mudah aja," ucapnya.

Dalam amatannya, PSSI sebenarnya sudah melakukan penjualan lewat online tapi setengah hati dan ribet. Karena PSSI malah masih mewajibkan penukaran hasil pembelian online. "Ini kan kebuntuan berfikir menurut saya. Semestinya setelah pembelian online cukup dengan menunjukkan barcode lewat gadget, orang sudah bisa masuk stadion," kritiknya.

Karena itu dia mengingatkan, sistem penjualan tiket ini harus menjadi perhatian serius jika memang PSSI ingin melakukan memperbaiki manajemen sepakbola Tanah Air.

"Kalau persoalan tiket saja sebobrok ini, jangan mimpi deh memperbaiki kualitas sepakbola kita. Bahkan jangan  pernah sejengkal mimpinya jadi tuan rumah Piala Dunia. Atau jangan-jangan menunggu pembekuan PSSI periode kedua. Semoga tidak, bravo Timnas. Salam dari penikmat bola Tanah Air yang kesusahan dapat tiket Final AFF Indonesia vs Thailand," tutupnya.

Sebelumnya Ketua Umum PSSI yang juga Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi menghormati tingginya animo masyarakat untuk menyaksikan Tim Garuda besok. Namun, dia mengakui kapasitas stadion terbatas sehingga tak bisa menampung semuanya.

"Ya saya tahu kalian ingin membela Garuda di dada. Tapi, kapasitas stadion tak memungkinkan untuk Anda semua masuk," katanya.  Dia berjanji akan menyiapkan empat layar lebar di luar stadion. Bahkan bakal menyediakan bakso gratis untuk para penonton.  [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Program Sekolah Swasta Gratis Tak Boleh Hapus KJP

Kamis, 03 Oktober 2024 | 06:07

Try Sutrisno Semangat Dikunjungi Petinggi TNI

Kamis, 03 Oktober 2024 | 06:02

Duit Rp 372 Miliar Disita dalam Kasus Korupsi Duta Palma

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:33

Din Syamsuddin Siap Bersaksi soal Pembubaran Paksa Diskusi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:30

Pembelian BBM Subsidi Disarankan Pakai KTP

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:12

30 Polisi Diperiksa Buntut Kericuhan di Kemang

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:00

Tumpukan Duit Rp372 Miliar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:51

Setahun Ngungsi, Korban Kebakaran Menteng Tempati Rumah Baru

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:25

Sekolah Gratis Jangan Kurangi Bobot Pelayanan Pendidikan

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:04

Penetapan Pimpinan MPR RI Digelar Kamis Pagi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:01

Selengkapnya